Al-Ghazali menjadi guru besar di Madrasah Nidzomiyah selama empat tahun dan di waktu itulah ia mengarang buku Maqasid Al Falasifah (pemikiran Kaum Filosof) yang diterjemahkan ke dalam bahasa latin dengan judul Logic et Philosophia Al gazelis Arabis di tahun 1145 M, oleh Dominicus Gundissalinus. Bukunya yang termashur tentang falsafat Tahafut Al Falasifah (Kekacauan Pemikiran Filosof-filosof) juga dikarang di periode ini. Dalam mempelajari filsafat, al-Ghazali menemukan argument-argumen filosofis yang dipandangnya menyalahi ajaran Islam. Karena itu, ia menyerang kaum filsuf yang diungkapkannya dalam bukunya Maqasid al-Falasifah, .
Lalu untuk memperjelas kritiknya terhadap filsuf itu, ia menulis buku Tahafut al-Falasifah. Dalam buku itu al-Ghazali mengkritik 10 pendapat filsuf yang mengatakan bahwa :
- Tuhan tidak mempunyai sifat.
- Tuhan mempunyai subtansi sederhana (basit)
dan tdk mempunyai hakikat (mahiyah) - Tuhan tidak mempunyai perincian (juz’iyah)
- Tuhan tidak dapat diberi sifat jenis (aljins/
genus) dan al-fasl (spesies) - Planet-planet adalah bintang yang bergerak
dengan kemauan - Jiwa planet-planet mengetahui semua
juz’iyah (rincian). - Hukum alam tidak berubah.
- Pembangkitan jasmani tidak ada.
- Alam ini tidak bermula.
- Alam ini kekal.
Bahkan al-Ghazali berpendapat bahwa tiga diantara 10 pendapat filsuf di atas, yaitu alam kekal (tidak bermula), tuhan tidak mengetahui rincian-rincian dan pembangkitan jasmani tidak ada, dapat membawa kepada kekufuran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan di tunggu komentarnya demi memperbaiki blog ini!!!