Mungkin ini adalah sebuah kisah kecil yang aku temui disebuah desa di Cirebon pada waktu aku bekerja sebagai tukang keridit. Ya namanya juga tukang keridit pasti kerjaannya mondar mandir kesana kemari sambil menagih setoran hutang.
Disaat aku lelah setelah seharian mondar mandir kesana kemari, lalu aku beristirahat disebuah mesjid yang ada di kampung sekitar. Pas aku istirahat waktu Ashar telah tiba, dan suara adzan pun berkumandang lalu aku bergegas mengabil air wudlu untuk sekalian melaksanakan sholat.
Setelah selesai melaksanakan sholat dan berdo'a, aku keluar dari dalam mesjid terus aku duduk dihalaman teras mesjid untuk melanjutkan kembali istirahatku setelah penat seharian berkeliling. Pada saat aku beristirahat ada seorang bapak-bapak yang kelihatannya sebagai penjaga kebersihan di mesjid itu, dan ternyata memang benar si bapak sebagai tukang kebersihan di mesjid itu, lalu kemudin si bapak itu mengambil sapu dan kain lap untuk mengepel lantai dan dimulailah aktivitasnya itu.
Singkat cerita, setelah berhari-hari dan berminggu-minggu, aku jadi sering beristirahat dan sholat di mesjid itu dan aku pun sering bertemu dengan si bapak tukang kebersihan mesjid, dan kembali seperti biasa si bapak mulai melakukan aktivitasnya yaitu menyapu dan mengepel, dan seperti biasa juga aku duduk beristirahat diteras halaman mesjid. Sambil menyapu, si bapak mulai memperhatikanku, karena mungkin akhir-akhir ini aku sering ke mesjid itu. Tak lama kemudian si bapak mungkin penasaran dengan keberadaan ku lalu si bapak mulai bertanya kepadaku dan dimulailah percakapan di sini;
B: "Dari mana dek?"
A: "Dari Majalengka pak"
B: "Di sini lagi apa, kerja apa main?"
A: "Lagi kerja pak, jadi tukang keridit"
Lalu si Bapak berkata:
B: "Oh tukang keridit ya? ya udah terusin saja istirahatnya, sering-sering ke sini gak apa-apa!!!"
A: "Oo, ya pak makasih"
Pembicaraan pun selesai dan aku pun sudah merasa cukup istirahatnya lalu aku mulai berkeliling lagi.
Keesokan harinya dan keesokan harinya lagi dan seterus nya, aku dan si bapak jadi suka sering mengobrol dan semakin hari semakin akrab saja, aku pun sering bertanya tentang keadaan kampung sekitar dan hal-hal lainnya, begitupun sebaliknya si bapak bertanya tentang keadaan kampung halamanku dan hal lainnya juga.
Pada suatu ketika, pada saat kami sedang mengobrol datanglah seorang anak kecil yang kelihatannya baru pulang dari sekolah agama terus si anak itu mendekati si bapak yang sedang mengobrol denganku dan kemudian duduk disamping si bapak, mungkin itu anaknya.
Lalu aku bertanya, "Anaknya ya pak?", si bapak menjawab, "Iya!", lalu aku bertanya lagi, "Punya berapa pak?", jawab si bapak, "Punya dua, yang satu sudah besar dan yang inI masih SD". Lagi, aku bertanya, "Kalau si Ibunya kemana?", si Bapak kelihatannya agak berat untuk menjawab pertanyaanku, kayaknya ada sesuatu permasalahan dalam keluarga antara si bapak dan si ibu, aku jadi agak menyesal karena telah menanyakan tentang hal itu terus aku minta maaf, aku bilang, "Maaf pak, bila pertanyaannya menyinngung bapak", kata si bapak, "Oh, gak apa-apa kok".
Tapi lama kelamaan, si bapak mulai mau menceritakan hal itu kepadaku tentang keadaan yang terjadi dalam keluarganya. Begini ceritanya.
"Pada waktu si ibu melahirkan anak pertama dan yang keduanya, mereka masih hidup dalam keadaan bahagia dan keadaan ekonomi pun masih berkecukupan. Tapi setelah beberapa tahun kemudian, ada prahara yang menimpa keluarga mereka, yaitu si ibu sudah tidak merasa betah lagi hidup dengan si bapak. Akhirnya si ibu mulai berpaling dari si bapak, diam-diam si ibu sudah menemukan penggati si bapak.
Pada suatu hari tanpa sepengetahuan si bapak dan tanpa sepengetahuan anak-anaknya, si ibu membawa pria lain masuk kedalam rumahnya, entah apa yang mereka perbuat, si bapak tidak menceritakan hal ini, tapi mungkin si ibu dan si pria itu cuma ngobrol saja. Ketika si ibu dan si pria itu lagi asyik mengobrol, tiba-tiba si bapak pulang kerumah habis dari pekerjaannya, dan ketika masuk si bapak tiba-tiba kaget melihat istrinya lagi berduaan dengan pria lain, si bapak pun marah dan mengusir pria itu, dan si pria itu pun pergi.
Setelah beberapa saat kedua anaknya pun datang, dan mereka terheran-heran dengan keadaan kedua orang tunya, lalu si anak bertanya pada bapaknya, "Ada apa pak?", si bapak menjawab sambil agak kesal, "Tanya saja sama ibu kamu!", si anak bertanya pada ibunya, "kenapa bu?", si ibu hanya terdiam tanpa bisa berkata-kata lagi.
Saking marahnya si bapak lalu mengusir isterinya, dan anak-anaknya pun kaget sambil menangis. Si ibu pun pergi, anak-anaknya pun menangis semakin menjadi-jadi.
Setelah beberapa bulan kemudian, ada kabar kepada mereka bahwa ibunya telah menikah lagi dengan pria selingkuhannya, si bapak agak sedih setelah mendengar kabar itu tapi si bapak kayaknya tidak ada rasa penyesalan akal hal yang sudah terjadi.
Kini si bapak dan kedua anaknya hidup dalam kedukaan setelah ditinngal pergi oleh istri sekaligus ibu bagi kedua anaknya, dan sekarang mereka pun hidup dalam kecukupan meskipun kenyataannya kekurangan. Tapi mereka bersyukur atas rizki yang telah mereka dapatkan seadanya. SEKIAN
Catatan:
Sebenrnya ini hanya karang saja, tidak ada maksud membuka aib keluarga orang.
Rabu, Maret 28, 2012
Kamis, Maret 22, 2012
Cinta Suci Muslimah Sejati
Dikisahkan ada seorang pemuda yang sangat terpesona melihat kecantikan seorang wanita, hatinya selalu gelisah sejak tatapan pertamanya, dia gemetar tatkala bayangan wajahnya hadir dalam lamunan, hingga ia merasa sangat tersiksa dengan perasaan cinta yang menjangkiti dirinya.
Dengan memberanikan diri ia menyuruh salah seorang budaknya untuk menyampaikan perasaan hatinya. Ia pun menulis sepucuk surat yang diletakkan diatas nampan perak dengan ditutupi selembar kain sutera kuning.
“wahai engkau yang sudah membuat diriku dimabuk kepayang setelah memandang wajahmu, kiranya hasrat untuk menyampaikan perasaanku bisa mengurangi kegundahanku karena senantiasa mengingat dan membayangkan wajahmu.”
Wanita tadi pun membalas suratnya,
“wahai pemuda, kiranya apakah yang membuat dirimu amat tertarik melihat ku…?”
Sambil melancarkan jurus rayuannnya,
“aku terpesona dengan keindahan matamu dinda…”
Kemudian wanita tadi mengambil pisau dan mencongkel kedua matanya,
Dalam surat balasannya,
“wahai pemuda kalau kiranya kedua mata ini yang membuatmu terpikat, maka aku berikan kepadamu kedua bola mataku. Karena aku sendiri gelisah ternyata kedua mataku membawa fitnah bagimu”
Pemuda tadi kaget bukan kepalang setelah membuka nampan yang ternyata berisi dua bola biji wanita yang dicintainya. Hingga rasa malu kepada wanita itu membuatnya menagis berhari-hari meratapi kesalahnnya.
Dan ternyata setelah kejadian itu dia menjelma menjadi seorang pemuda yang shalih dan pemalu kepada wanita beda dengan yang sebelumnya.
Dengan memberanikan diri ia menyuruh salah seorang budaknya untuk menyampaikan perasaan hatinya. Ia pun menulis sepucuk surat yang diletakkan diatas nampan perak dengan ditutupi selembar kain sutera kuning.
“wahai engkau yang sudah membuat diriku dimabuk kepayang setelah memandang wajahmu, kiranya hasrat untuk menyampaikan perasaanku bisa mengurangi kegundahanku karena senantiasa mengingat dan membayangkan wajahmu.”
Wanita tadi pun membalas suratnya,
“wahai pemuda, kiranya apakah yang membuat dirimu amat tertarik melihat ku…?”
Sambil melancarkan jurus rayuannnya,
“aku terpesona dengan keindahan matamu dinda…”
Kemudian wanita tadi mengambil pisau dan mencongkel kedua matanya,
Dalam surat balasannya,
“wahai pemuda kalau kiranya kedua mata ini yang membuatmu terpikat, maka aku berikan kepadamu kedua bola mataku. Karena aku sendiri gelisah ternyata kedua mataku membawa fitnah bagimu”
Pemuda tadi kaget bukan kepalang setelah membuka nampan yang ternyata berisi dua bola biji wanita yang dicintainya. Hingga rasa malu kepada wanita itu membuatnya menagis berhari-hari meratapi kesalahnnya.
Dan ternyata setelah kejadian itu dia menjelma menjadi seorang pemuda yang shalih dan pemalu kepada wanita beda dengan yang sebelumnya.
Minggu, Maret 18, 2012
Berkahnya Ilmu
Berkahnya Ilmu
Saat sedih melanda aku pernah mengadu padamu saat sepi menerpa aku pernah mengharap hadirnya mereka tapi ternyata itu SALAH !!!! saat jiwaku menggigil,bukan selimut yang kuharap melainkan pemahamanmu akan kerapuhanku ini ketika jiwaku tergelepar menahan demam, bukan es yang kubutuhkan namun pengertianmu akan kekuranganku
Kini aku benar-benar yakin hanya DIA yang sanggup memahami tanpa harus aku berkeluh-kesah
masa bodoh kalian menuntunku ke satu arah awalnya aku tak tahu jalan ini akan membwaku kemana?
Samar-samar kudengar ada suara “saat orang-orang disekelilingmu memutuskan dan meninggalkanmu,
maka itu petunjuk awal,untuk dirimu,segeralah berpaling,tinggalkanlah mereka yang lemah,yang fana,
yang menghitung untung rugi saat bersanding, satukan tujuan dan perhatiamu,
kepada Dzat Yang Maha Abadi, Dzat yang ikhlash mengasihi dan menyayangimu jauh sebelum kamu ada.”
aku tertegun,aku mencari-cari sumber suara itu di kanan-kiriku tak kujumpai satu pun makhluk
ternyata suara itu datang dari qalbuku sendiri.
“apakah ini yang dinamakan ruhul ‘ilmi?
dulu guruku berwasiat “sesesat-sesatnya orang berilmu, berkah ilmunya akan memanggil-manggilnya agar kembali kejalan-Nya”.
“Ya robb………….
Engkau terlebih dulu mengasihiku jauh sebelum aku wujud
dulu saat aku masih bayi saja engkau beri makan dan minum
apakah disaat hamba sudah dewasa begini,akan Engkau biarkan?
Subhanalloh …………….
Jangan biarkan kepapaanku menjadi celah bagi musuh-musuhku
untuk menjatuhkan dan menginjak-injak martabat hamba.
jangan jadikan kesulitanku menjadi pendorong
untuk mencoba jalan-jalan yang Engkau murkai
Semoga ditengah-tengah segala yang mendera hamba takkan menyururtkan langkah yang hamba
dalam menjemput maghfiroh dan ridho-Mu.
Saat sedih melanda aku pernah mengadu padamu saat sepi menerpa aku pernah mengharap hadirnya mereka tapi ternyata itu SALAH !!!! saat jiwaku menggigil,bukan selimut yang kuharap melainkan pemahamanmu akan kerapuhanku ini ketika jiwaku tergelepar menahan demam, bukan es yang kubutuhkan namun pengertianmu akan kekuranganku
Kini aku benar-benar yakin hanya DIA yang sanggup memahami tanpa harus aku berkeluh-kesah
masa bodoh kalian menuntunku ke satu arah awalnya aku tak tahu jalan ini akan membwaku kemana?
Samar-samar kudengar ada suara “saat orang-orang disekelilingmu memutuskan dan meninggalkanmu,
maka itu petunjuk awal,untuk dirimu,segeralah berpaling,tinggalkanlah mereka yang lemah,yang fana,
yang menghitung untung rugi saat bersanding, satukan tujuan dan perhatiamu,
kepada Dzat Yang Maha Abadi, Dzat yang ikhlash mengasihi dan menyayangimu jauh sebelum kamu ada.”
aku tertegun,aku mencari-cari sumber suara itu di kanan-kiriku tak kujumpai satu pun makhluk
ternyata suara itu datang dari qalbuku sendiri.
“apakah ini yang dinamakan ruhul ‘ilmi?
dulu guruku berwasiat “sesesat-sesatnya orang berilmu, berkah ilmunya akan memanggil-manggilnya agar kembali kejalan-Nya”.
“Ya robb………….
Engkau terlebih dulu mengasihiku jauh sebelum aku wujud
dulu saat aku masih bayi saja engkau beri makan dan minum
apakah disaat hamba sudah dewasa begini,akan Engkau biarkan?
Subhanalloh …………….
Jangan biarkan kepapaanku menjadi celah bagi musuh-musuhku
untuk menjatuhkan dan menginjak-injak martabat hamba.
jangan jadikan kesulitanku menjadi pendorong
untuk mencoba jalan-jalan yang Engkau murkai
Semoga ditengah-tengah segala yang mendera hamba takkan menyururtkan langkah yang hamba
dalam menjemput maghfiroh dan ridho-Mu.
Jumat, Maret 16, 2012
Sang Barsisho - Ulama Besar Yang Terpedaya Oleh Iblis
Kisah Barshisho
Kisah Barshisho secara singkat diceriterakan oleh Rasulullah melalui sebuah hadist Shohih riwayat Imam Ibnu Hibban dalam kitab Shohihnya (Durroh halaman 67). Namun kemudian ceriteranya berkembang dari sumber- sumber Israiliyyat menjadi beberapa versi yang pada intinya menggambarkan bahwa seseorang, betapa sholeh pun, tak boleh membanggakan dan sombong dengan kesalehannya, karena pada detik- detik terakhir, kesalehannya bisa saja terhapus dan hidup berakhir dengan Su’ul Khotimah. Naudzubillaahi mindzaalik.
Diantara beberapa versi ceritera itu adalah seperti berikut ini:
Kissahnya dimulai bahwa pada zaman nabi-nabi ummat terdahulu itu ada seorang Ulama’ besar yang telah ber-ibadah kepada Allah selama lebih dari seratus tahun (dalam kitab tersebut dua ratus tahun) dengan sangat ikhlas dan tekun, sehingga ketika ia sholat, sajadahnya terangkat keudara. Iapun sangat dicintai Allah sehingga doa-doanya dikabulkan. Maka banyaklah orang yang datang kepada beliau dengan segala hajat dan kebutuhan.
Malaikat pun sering memperbincangkan beliau dan mengagumi beliau, bahkan mereka percaya bahwa Barshisho akan memperoleh sorga yang mulia, setan Iblispun telah berputus asa menggoda dan ingin menjatuhkan Barshisho, sampai tatkala kemudian ia mencuri dengar firman Allah kepada para malaikat pengagum Barshisho: Bahwa belum tentu seseorang yang nampak awalnya baik, akan berakhir hidupnya juga dengan baik. Maka Setanpun timbul semangatnya lagi untuk menggoda Barshisho dan kini menggunakan jurusnya yang paling ampuh, yakni dengan menggunakan kekuatan kecantikan dan rayuan seorang wanita.
Telah masyhur dan tersebar luaslah berita bahwa Barshisho bisa mengobati penyakit-penyakit sihir dan penyakit lainnya karena kedekatan pengabdiannya kepada Allah. Akhirnya setan menggunakan kondisi ini dengan memanfaatkan anak Raja yang berkuasa saat itu. Anak raja itupun dikerjain oleh setan sehingga anak raja yang cantik itupun sakit parah yang tak kunjung sembuh walau telah mencoba berobat kemancanegara. Seorang kakek tua penasehat Negara menyarankan kepada Raja agar membawa putrinya untuk berobat ke Barshisho. Maka diturutilah nasehat seorang kakek tua yang sebenarnya penjelmaan Iblis itu, dan berobatlah ia ke Barshisho.
Disinilah syaitan mulai memainkan perannya, ia (dalam wujud manusia) menyarankan kepada raja, “Karena ia sakitnya parah, ia harus dirawat inap dirumah Barshisho, jangan hanya sekedar rawat jalan”.
Awalnya Barshisho mengobati pasien dengan tekun, apalagi ia adalah seorang putri raja. Namun kemudian Iblis merasuki hatinya dan menggoda nya melalui kecantikan paras sang putri dan kemolekan tubuhnya yang terus menerus ada dibawah pengawasan dan terapinya. Lama-kelamaan jebol juga pertahanan iman Barshisho tidak kuat godaan berupa wanita dengan wajah nan cantik jelita, masih muda lagi, dan dalam keadaan tak berdaya. Maka terjadilah sesuatu yang seharusnya tak patut terjadi dan akhirnya putri raja itu hamil.
Karena putri raja itu hamil, Barshisho gelisah dan malu, saat itu masuklah Iblis ke dalam pikiran Barshisho: “Apa kata orang, Barshisho yang sholih itu telah menghamili anak raja? Malu dong! maka bunuh saja, toh tidak ada yang tahu”. Akhrinya putri raja itu dibunuhnya, dikubur di belakang rumahnya dan disamarkan kuburannya dengan tanaman dan sampah. Sudah berzina, besar dosanya; membunuh pula, bertambah besar lagi dosanya.
Karena anaknya hilang, lama-lama raja mencari-cari. Dikatakan oleh Barshisho bahwa anaknya sudah pulang. Iblis yang menjelma menjadi seorang kakek itupun pun muncul lagi memberikan wejangan kepada sang raja, “Anakmu tidak pulang, tetapi pasti telah dibunuh oleh Barshisho, coba periksa di belakang rumahnya”. Maka segera disuruhlah anggota Reserse dan PusLabFor untuk menyelidiki kemungkinan itu, dan ternyata benar disana ada kuburan baru yang disamarkan. Dibongkarlah kuburan itu dan setelah dibuktikan, ternyata benar bahwa anaknya telah dibunuh Barshisho, akhirnya dibawah pengadilan kerajaan, ditetapkanlah hukuman mati bagi Barshisho di pedang Algojo, dan sebelumnya diikat dan dirantai disebuah tiang untuk menjadi tontonan orang.
Sebelum dihukum mati, setan muncul lagi dalam bentuk manusia di hadapan Barshisho, “Barshisho, aku bisa menyelamatkanmu, hanya syaratnya kamu harus menyembah kepadaku”.
Kata Barshisho, “Bagaimana aku bisa melakukan itu, sedangkan badanku diikat seperti ini?” Kata Iblis, “Cukup engkau sujud batin saja atau engkau anggukkan kepalamu saja bahwa itu adalah permintaanmu kepadaku, maka akan selesailah masalahmu”.
Kata Barshisho, “Saya tidak mau, itu adalah perbuatan syirik”.
Kata syaitan, “Jangan khawatir, tidak apa-apa, nanti setelah engkau selamat, engkau bisa bertaubat dan beribadah lagi dan memulai hidup yang baru”.
Akhirnya apa yang disarankan oleh setan itu dilakukannya. Maka tertawalah setan sambil berlalu dan berkata: “Kena Lu!!!”. Maka datanglah algojo untuk menghukum mati Barshisho, akhirnya ia mati dalam keadaan hina dan syirik. ……….Naudzubillahi mindzaalik.
Akankah berhenti kisah-kisah seperti ini? Tidak.!!! Sejarah akan terus berulang: “LE HISTORIE LE REPETIE”.
Karena itu mari amalkan do’a Nabi Muhammad SAW agar akhir hayat kita tetap didalam ridho ilahy:
ﻡﻬﻟﻟﺍﻚﻟﺌﺴﻧﺎﻨﺇ
ﻯﺪﻬﻟﺍﻰﻗﺘﻟﺍﻮ
ﻰﻧﻐﻟﺍﻭﻒﺎﻔﻌﻟﺍﻮ
ﺔﻤﺘﺎﺨﻟﺍ ﻦﺴﺤﻮ
“Ya Allah, kami memohon kepadaMu PETUNJUK, KETAQWAAN, KEKAYAAN HATI, KEHORMATAN DIRI, dan AKHIR HIDUP YANG BAIK”
Oleh:KH.Khaeruddin Khasbullah
Kisah Barshisho secara singkat diceriterakan oleh Rasulullah melalui sebuah hadist Shohih riwayat Imam Ibnu Hibban dalam kitab Shohihnya (Durroh halaman 67). Namun kemudian ceriteranya berkembang dari sumber- sumber Israiliyyat menjadi beberapa versi yang pada intinya menggambarkan bahwa seseorang, betapa sholeh pun, tak boleh membanggakan dan sombong dengan kesalehannya, karena pada detik- detik terakhir, kesalehannya bisa saja terhapus dan hidup berakhir dengan Su’ul Khotimah. Naudzubillaahi mindzaalik.
Diantara beberapa versi ceritera itu adalah seperti berikut ini:
Kissahnya dimulai bahwa pada zaman nabi-nabi ummat terdahulu itu ada seorang Ulama’ besar yang telah ber-ibadah kepada Allah selama lebih dari seratus tahun (dalam kitab tersebut dua ratus tahun) dengan sangat ikhlas dan tekun, sehingga ketika ia sholat, sajadahnya terangkat keudara. Iapun sangat dicintai Allah sehingga doa-doanya dikabulkan. Maka banyaklah orang yang datang kepada beliau dengan segala hajat dan kebutuhan.
Malaikat pun sering memperbincangkan beliau dan mengagumi beliau, bahkan mereka percaya bahwa Barshisho akan memperoleh sorga yang mulia, setan Iblispun telah berputus asa menggoda dan ingin menjatuhkan Barshisho, sampai tatkala kemudian ia mencuri dengar firman Allah kepada para malaikat pengagum Barshisho: Bahwa belum tentu seseorang yang nampak awalnya baik, akan berakhir hidupnya juga dengan baik. Maka Setanpun timbul semangatnya lagi untuk menggoda Barshisho dan kini menggunakan jurusnya yang paling ampuh, yakni dengan menggunakan kekuatan kecantikan dan rayuan seorang wanita.
Telah masyhur dan tersebar luaslah berita bahwa Barshisho bisa mengobati penyakit-penyakit sihir dan penyakit lainnya karena kedekatan pengabdiannya kepada Allah. Akhirnya setan menggunakan kondisi ini dengan memanfaatkan anak Raja yang berkuasa saat itu. Anak raja itupun dikerjain oleh setan sehingga anak raja yang cantik itupun sakit parah yang tak kunjung sembuh walau telah mencoba berobat kemancanegara. Seorang kakek tua penasehat Negara menyarankan kepada Raja agar membawa putrinya untuk berobat ke Barshisho. Maka diturutilah nasehat seorang kakek tua yang sebenarnya penjelmaan Iblis itu, dan berobatlah ia ke Barshisho.
Disinilah syaitan mulai memainkan perannya, ia (dalam wujud manusia) menyarankan kepada raja, “Karena ia sakitnya parah, ia harus dirawat inap dirumah Barshisho, jangan hanya sekedar rawat jalan”.
Awalnya Barshisho mengobati pasien dengan tekun, apalagi ia adalah seorang putri raja. Namun kemudian Iblis merasuki hatinya dan menggoda nya melalui kecantikan paras sang putri dan kemolekan tubuhnya yang terus menerus ada dibawah pengawasan dan terapinya. Lama-kelamaan jebol juga pertahanan iman Barshisho tidak kuat godaan berupa wanita dengan wajah nan cantik jelita, masih muda lagi, dan dalam keadaan tak berdaya. Maka terjadilah sesuatu yang seharusnya tak patut terjadi dan akhirnya putri raja itu hamil.
Karena putri raja itu hamil, Barshisho gelisah dan malu, saat itu masuklah Iblis ke dalam pikiran Barshisho: “Apa kata orang, Barshisho yang sholih itu telah menghamili anak raja? Malu dong! maka bunuh saja, toh tidak ada yang tahu”. Akhrinya putri raja itu dibunuhnya, dikubur di belakang rumahnya dan disamarkan kuburannya dengan tanaman dan sampah. Sudah berzina, besar dosanya; membunuh pula, bertambah besar lagi dosanya.
Karena anaknya hilang, lama-lama raja mencari-cari. Dikatakan oleh Barshisho bahwa anaknya sudah pulang. Iblis yang menjelma menjadi seorang kakek itupun pun muncul lagi memberikan wejangan kepada sang raja, “Anakmu tidak pulang, tetapi pasti telah dibunuh oleh Barshisho, coba periksa di belakang rumahnya”. Maka segera disuruhlah anggota Reserse dan PusLabFor untuk menyelidiki kemungkinan itu, dan ternyata benar disana ada kuburan baru yang disamarkan. Dibongkarlah kuburan itu dan setelah dibuktikan, ternyata benar bahwa anaknya telah dibunuh Barshisho, akhirnya dibawah pengadilan kerajaan, ditetapkanlah hukuman mati bagi Barshisho di pedang Algojo, dan sebelumnya diikat dan dirantai disebuah tiang untuk menjadi tontonan orang.
Sebelum dihukum mati, setan muncul lagi dalam bentuk manusia di hadapan Barshisho, “Barshisho, aku bisa menyelamatkanmu, hanya syaratnya kamu harus menyembah kepadaku”.
Kata Barshisho, “Bagaimana aku bisa melakukan itu, sedangkan badanku diikat seperti ini?” Kata Iblis, “Cukup engkau sujud batin saja atau engkau anggukkan kepalamu saja bahwa itu adalah permintaanmu kepadaku, maka akan selesailah masalahmu”.
Kata Barshisho, “Saya tidak mau, itu adalah perbuatan syirik”.
Kata syaitan, “Jangan khawatir, tidak apa-apa, nanti setelah engkau selamat, engkau bisa bertaubat dan beribadah lagi dan memulai hidup yang baru”.
Akhirnya apa yang disarankan oleh setan itu dilakukannya. Maka tertawalah setan sambil berlalu dan berkata: “Kena Lu!!!”. Maka datanglah algojo untuk menghukum mati Barshisho, akhirnya ia mati dalam keadaan hina dan syirik. ……….Naudzubillahi mindzaalik.
Akankah berhenti kisah-kisah seperti ini? Tidak.!!! Sejarah akan terus berulang: “LE HISTORIE LE REPETIE”.
Karena itu mari amalkan do’a Nabi Muhammad SAW agar akhir hayat kita tetap didalam ridho ilahy:
ﻡﻬﻟﻟﺍﻚﻟﺌﺴﻧﺎﻨﺇ
ﻯﺪﻬﻟﺍﻰﻗﺘﻟﺍﻮ
ﻰﻧﻐﻟﺍﻭﻒﺎﻔﻌﻟﺍﻮ
ﺔﻤﺘﺎﺨﻟﺍ ﻦﺴﺤﻮ
“Ya Allah, kami memohon kepadaMu PETUNJUK, KETAQWAAN, KEKAYAAN HATI, KEHORMATAN DIRI, dan AKHIR HIDUP YANG BAIK”
Oleh:KH.Khaeruddin Khasbullah
Rabu, Maret 14, 2012
Pengaruh Filsafat Imam Al-Ghazali
Akibat serangan Al-Ghazali terhadap pemikiran filsafat sebelumnya, meski tidak sepenuhnya tepat dan benar, respon masyarakat muslim terhadap filsafat menjadi berkurang, sehingga menyebabkan kelesuan berfikir dan berijtihad di kalangan umat Islam. Sejak pertengahan abad ke 12 M, hampir semua khazanah intelektual Islam justru selalu menyerang dan memojokkan filsafat, baik sebagai sebuah pendekatan, metodologi maupun disiplin keilmuan. Meski demikian, kajian dan pemikiran filasafat, sesungguhnya tidak benar benar hilang oleh serangan al-Ghazali, filsafat Islam tetap berkembang. Apa yang dianggap sebagai kematian filsafat oleh sebagian orang hanya terjadi di kalangan sunni, khususnya Asy’ariyah. Pada bagian lain di dunia Islam, filsafat justru menemukan arah baru dan semakin membumbung tinggi.
Mengenai serangan al-Ghazali terhadap filsafat, ada beberapa hal yang patut dicermati, yaitu:
Mengenai serangan al-Ghazali terhadap filsafat, ada beberapa hal yang patut dicermati, yaitu:
- Bahwa ia sesungguhnya hanya menyerang persoalan metafisik, khususnya metafisika al-Farabi dan Ibnu Sina yang neo platonisme, tidak menyerang pemikiran filsafat secara keseluruhan. Sebab, di bagian lain al-Ghozali tetap mengakui pentingnya logika atau epistemologi dalam pemahaman dan penjabaran ajaran-ajaran agama. Bahkan dalam al-Mustashfa fi ulum al-fiqh, sebuah kitab tentang kajian hukum, al-Ghazali menggunakan epistemologi filsafat, yakni burhani untuk melendingkan doktrin dan gagasannya.
- Bahwa tuduhan al-Ghazali terhadap doktrin al-Farabi dan Ibn Sina adalah tidak tepat. Dalam tulisannya, al-Ghazali menilai bahwa ajaran al-Farabi dan Ibn Sina, juga para filosof lain yang senada, telah jatuh dalam kekufuran, karena mengajarkan tentang keqadiman alam, kebangkitan ruhani dan ketidaktahuan Tuhan terhadap hal-hal yang partikular (juziyat). Padahal, kedua tokoh filosof muslim ini sebenarnya tidak menyatakan persis seperti yang dituduhkan. Tentang keqadiman alam misalnya, apa yang dimaksudkan dengan qadim adalah karena alam tidak muncul dalam waktu tertentu. Apa yang disebut sebagai “waktu” atau “zaman” muncul bersamaan dengan alam. Tidak ada istilah waktu atau zaman sebelum munculnya alam. Kebersamaan alam dengan waktu, atau tidak didahuluinya alam oleh waktu tertentu inilah yang dimaksud qadim oleh para filosof, dan keqadiman alam ini tetap tidak sama dengan keqadiman Tuhan, karena Tuhan qadim bi dzatihi, qadim dengan diriNya sendiri tanpa berhubungan dengan ruang dan waktu atau yang lain. Dengan kata lain, keqadiman alam hanya berhubungan dengan waktu tetapi ia hadits (temporal) dibanding keqadiman Tuhan. Di sini telah terjadi salah faham atau perbedaan pengertian tentang istilah-istilah yang digunakan antara al-Ghazali dengan para filosof (sebelumnya).
- Tentang penilaian al-Ghazali pada al-Farabi dan Ibn Sina dalam kaitannya dengan Aristoteles. Dalam al-Munqid, al-Ghazali membagi filsafat Yunani dalam tiga bagian; materialisme (dahriyun), natrualisme (thabiiyyun) dan theisme (ilahiyyun). Kelompok materialisme adalah mereka yang mengingkari Sang Pencipta (Tuhan) seraya menyatakan bahwa semesta wujud dengan sendirinya. Golongan ini dianggap sebagai tidak beragama. Ini mungkin ditunjukkan pada para filosof Yunani purba. Golongan naturalisme adalah mereka yang meyakini kekuatan material dan bahwa apa yang telah mati tidak akan kembali, sehingga tidak ada hari kebangkitan dan pembalasan. Ini ditujukan pada tokoh seperti Demokritos dan para filosof Ionia yang hanya meyakini eksistensi material. Kelompok theisme adalah para filosof yang lebih modern yang meyakini Sang Pencipta, seperti Socrates, Plato, Aristoteles dan menurut al-Ghazali al-Farabi serta Ibn Sina sebagai pengikutnya.
- Dalam kitab “ Tarikh Falasifah Al Islam fil Masyriq wal Maghrib“ Muhammad Luthfi mengemukakan: “Sesungguhnya sebagian ahli filsafat, seperti Ibnu Rusyd tidaklah yakin kalau al-Ghazali serius dalam kritikannya, sesungguhnya perbedaan antara dia dan para filsafat hanyalah pada batas-batas tertentu, sesungguhnya dia mencela mereka dalam ha-hal tertentu hanya untuk memperkuat ahli sunnah. Musa bin Narbur menyebutkan: Sesungguhnya setelah menulis kitab At Tahafut, al-Ghazali kemudian menulis risalah kecil yang hanya diketahui oleh orang-orang dekat saja, yang berisi penolakan kepada apa yang dikemukakan mengenai kritikan kepada dasar-dasar filsafat.
Kitab tersebut adalah: ﺔﻟﺎﺳﺭ
ﺎﻬﻌﺿﻭ
ﻮﺑﺃﺪﻣﺎﺣ
ﺪﻌﺑﺖﻓﺎﻬّﺘﻟﺍ
ﻒﺸﻜﻴﻟﻦﻋﻩﺮﻜﻓ
ﺀﺎﻤﻜﺤﻠﻟ
ﺎﻬﻴﻓﻭﺪﺻﺎﻘﻣ
ﺪﺻﺎﻘﻤﻟﺍ
ﺐﻴﺒﻠﻟﺍﻭﺔﻴﻔﻜﺗ
.ﺓﺭﺎﺷﻹﺍ
“. Kitab ini berisi pembahasan yang sangat penting tetapi bahasanya sulit di pahami oleh masyarakat umum, dimulai dengan membahas planet/tata surya dan pergerakannya serta jiwanya, membahas penggerak pertama dan sifat-sifatnya kemudian membahas tentang jiwa, dan di situ tidak ada bahasan yang menghina filsafat seperti pada kitab At Tahafut. Dia mengemukakan dalil-dalil selayaknya seorang khukama’ bukan seorang ahli kalam, dan menetapkan dalil-dalil aqli tentang ketuhanan. Di akhir risalah ini al-Ghazali mengharamkan untuk menerbitkannya (risalah ini) kecuali untuk ahli/orang yang jiwanya memadai dan akalnya salimah, sesuai dengan hadits Nabi: ”ﺍﻮﺒﻃﺎﺧ
ﺱﺎّﻨﻟﺍﻰﻠﻋﺭﺪﻗ
ﻢﻬﻟﻮﻘﻋ.“ .
Imam Al-Ghazali Seorang Filsuf
Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali terkenal dengan nama Al-Ghazali adalah merupakan ulama’yang hebat pada zaman itu dan termasuk salah satu imam madzhab .Syafi’i. Beliau dilahirkan di Thus salah satu kota di Khurosan pada tahun 450 H/1058 M, dan belajar berbagai ilmu di tempat kelahirannya, kemudian mencari ilmu ke Neisabur, dan sejak kecil pada diri beliau sudah terlihat tanda-tanda kecerdasan dan kehebatan yang luar biasa. Dia menguasai ilmu kalam (theologi) dan menekuni ilmu filsafat, inilah yang menjadi sebab al-Ghazali dipercaya Perdana Mentri Nidzom al Mulk untuk mengurus sepenuhnya Madrasah Nidzomiyah yang dibangun di Baghdad. Ketika beliau berumur 33 tahun sudah menduduki tempat yang terhormat diantara ulama, masa itu. Dalam dunia filsafat beliau dijuluki Khujjatul Islam dan Zainuddin.
Al-Ghazali menjadi guru besar di Madrasah Nidzomiyah selama empat tahun dan di waktu itulah ia mengarang buku Maqasid Al Falasifah (pemikiran Kaum Filosof) yang diterjemahkan ke dalam bahasa latin dengan judul Logic et Philosophia Al gazelis Arabis di tahun 1145 M, oleh Dominicus Gundissalinus. Bukunya yang termashur tentang falsafat Tahafut Al Falasifah (Kekacauan Pemikiran Filosof-filosof) juga dikarang di periode ini. Dalam mempelajari filsafat, al-Ghazali menemukan argument-argumen filosofis yang dipandangnya menyalahi ajaran Islam. Karena itu, ia menyerang kaum filsuf yang diungkapkannya dalam bukunya Maqasid al-Falasifah, .
Lalu untuk memperjelas kritiknya terhadap filsuf itu, ia menulis buku Tahafut al-Falasifah. Dalam buku itu al-Ghazali mengkritik 10 pendapat filsuf yang mengatakan bahwa :
Bahkan al-Ghazali berpendapat bahwa tiga diantara 10 pendapat filsuf di atas, yaitu alam kekal (tidak bermula), tuhan tidak mengetahui rincian-rincian dan pembangkitan jasmani tidak ada, dapat membawa kepada kekufuran.
Al-Ghazali menjadi guru besar di Madrasah Nidzomiyah selama empat tahun dan di waktu itulah ia mengarang buku Maqasid Al Falasifah (pemikiran Kaum Filosof) yang diterjemahkan ke dalam bahasa latin dengan judul Logic et Philosophia Al gazelis Arabis di tahun 1145 M, oleh Dominicus Gundissalinus. Bukunya yang termashur tentang falsafat Tahafut Al Falasifah (Kekacauan Pemikiran Filosof-filosof) juga dikarang di periode ini. Dalam mempelajari filsafat, al-Ghazali menemukan argument-argumen filosofis yang dipandangnya menyalahi ajaran Islam. Karena itu, ia menyerang kaum filsuf yang diungkapkannya dalam bukunya Maqasid al-Falasifah, .
Lalu untuk memperjelas kritiknya terhadap filsuf itu, ia menulis buku Tahafut al-Falasifah. Dalam buku itu al-Ghazali mengkritik 10 pendapat filsuf yang mengatakan bahwa :
- Tuhan tidak mempunyai sifat.
- Tuhan mempunyai subtansi sederhana (basit)
dan tdk mempunyai hakikat (mahiyah) - Tuhan tidak mempunyai perincian (juz’iyah)
- Tuhan tidak dapat diberi sifat jenis (aljins/
genus) dan al-fasl (spesies) - Planet-planet adalah bintang yang bergerak
dengan kemauan - Jiwa planet-planet mengetahui semua
juz’iyah (rincian). - Hukum alam tidak berubah.
- Pembangkitan jasmani tidak ada.
- Alam ini tidak bermula.
- Alam ini kekal.
Bahkan al-Ghazali berpendapat bahwa tiga diantara 10 pendapat filsuf di atas, yaitu alam kekal (tidak bermula), tuhan tidak mengetahui rincian-rincian dan pembangkitan jasmani tidak ada, dapat membawa kepada kekufuran.
Jika Kita Mati Besok, Bekal Apa Yang Kita Bawa?
Jika Kita Mati Besok,Bekal Apa Yang Kita
Bawa?
Hari tua bagi sebagian orang merupakan hari yang menakutkan, dimana raga tak segagah waktu muda, otot tidak sekuat dulu lagi, pendapatan pun akan merosot tajam seiring usia yang sudah uzur. Senyum yang dulu memikat lawan jenis, kini tak ada lagi yang tertarik, tubuh yang dulu padat berisi bak biola, sekarang kendur, kulit yang dulu dirawat hampir tiap hari di salon, kini penuh keriput, mata yang berbinar berganti dengan mata yang agak rabun
Begitu lemahnya masa tua, sehingga banyak dari kita yang mempersiapkan hari tua dengan menabung, tak jarang orang lebih memilih menjadi PNS karena dianggap menjanjikan dimasa tua, ada uang pensiun yang bisa diandalkan. Bagi yang bukan pegawai negeri pun tak mau kalah, mereka mendaftar asuransi jaminan hari tua, yang tidak suka dengan sitem asuransi juga tak mau ketinggalan, mereka mengumpulkan sepeser demi sepeser dalam pundi-pundinya untuk bekal dihari tua.
Demikian semangatnya kita mempersiapkan bekal untuk hari tua kita, apakah kita juga sudah mempersiapkan bekal untuk kehidupan di akhirat kelak? padahal hari tua belum tentu datang kepada kita, setiap saat kita bisa saja dipanggil Yang Maha Kuasa. kematian senantiasa mengintai manusia, tak kenal usia, tak kenal waktu dan tempat, bila datang ajal tak lagi bisa diundur meski sedetik pun.
Lalu, bekal apa yang sudah kita persiapkan?
Iman yang sah, iman yang terbebas dari perkara-perkara yang membatalkan, seperti ragu atau benci terhadap syari’at Allah merupakan modal utama. Kemudian amal ibadah (amal sholih) akan menjadi bekal untuk kehidupan kita kelak setelah kematian. Marilah kita mempersiapkan bekal untuk kehidupan yang tidak kenal mati. kehidupan yang abadi.(zid)
Bawa?
Hari tua bagi sebagian orang merupakan hari yang menakutkan, dimana raga tak segagah waktu muda, otot tidak sekuat dulu lagi, pendapatan pun akan merosot tajam seiring usia yang sudah uzur. Senyum yang dulu memikat lawan jenis, kini tak ada lagi yang tertarik, tubuh yang dulu padat berisi bak biola, sekarang kendur, kulit yang dulu dirawat hampir tiap hari di salon, kini penuh keriput, mata yang berbinar berganti dengan mata yang agak rabun
Begitu lemahnya masa tua, sehingga banyak dari kita yang mempersiapkan hari tua dengan menabung, tak jarang orang lebih memilih menjadi PNS karena dianggap menjanjikan dimasa tua, ada uang pensiun yang bisa diandalkan. Bagi yang bukan pegawai negeri pun tak mau kalah, mereka mendaftar asuransi jaminan hari tua, yang tidak suka dengan sitem asuransi juga tak mau ketinggalan, mereka mengumpulkan sepeser demi sepeser dalam pundi-pundinya untuk bekal dihari tua.
Demikian semangatnya kita mempersiapkan bekal untuk hari tua kita, apakah kita juga sudah mempersiapkan bekal untuk kehidupan di akhirat kelak? padahal hari tua belum tentu datang kepada kita, setiap saat kita bisa saja dipanggil Yang Maha Kuasa. kematian senantiasa mengintai manusia, tak kenal usia, tak kenal waktu dan tempat, bila datang ajal tak lagi bisa diundur meski sedetik pun.
Lalu, bekal apa yang sudah kita persiapkan?
Iman yang sah, iman yang terbebas dari perkara-perkara yang membatalkan, seperti ragu atau benci terhadap syari’at Allah merupakan modal utama. Kemudian amal ibadah (amal sholih) akan menjadi bekal untuk kehidupan kita kelak setelah kematian. Marilah kita mempersiapkan bekal untuk kehidupan yang tidak kenal mati. kehidupan yang abadi.(zid)
Selasa, Maret 13, 2012
Pandangan Ibnu Rusyd Tentang Akal Dan Wahyu
Ibnu Rusyd adalah salah satu pelaku sejarah yang pernah merasakan pahitnya ia di asingkan, karya-karyanya dibakar Cuma hanya pikirannya yang berbeda dengan para fuqoha yang berafilisasi dengan kekuasaan saat itu. padahal Ibnu Rusyd telah membangkitkan lagi kejayaan umat Islam yang telah lama tidur karena ajaran Al-Ghazali lewat doktrin tasawufnya di dunia belahan timur. Setelah lama masyarakat tertidur, kurang lebih 15 thun setelah Al-Ghazali Wafat lahirlah sang pencerah dari negeri Andalusia (Spanyol). Beliau membangun islam di belahan dunia barat dengan doktrin pemikiran bebasanya. Mungkin bisa kita lihat hasilnya saat ini, dunia barat lebih Berjaya daripada dunia timur, salah satu yang membuat barat bisa seperti itu juga karena ajaran Ibnu Rusyd. Bahkan pengikut ajarannya yang kemudian dikenal dengan nama Averoes menjalar kemana-mana tidak hanya dikalangan umat Islam saja melainkan non Islam, termasuk Yahudi. Barat sudah menikmati hasilnya sedangkan umat islam di timur masih saja bergelut dengan saling ejek-ejekan, wahabi, sunni, Syiah, NU, Muhammadiyah dll saling bermusuhan. Barat sudah bisa membuat mobil, motor, kapal, sedangkan kita masih saja dalam tahap pembuatan bakwan dan mendoan.
Bukan maksud menghina dunia timur akan tetapi memang realita membuktikan itu, focus batsul masail-masail yang sering dilakukan oleh kita didominasi dengan persoalan-persoalan yang bersifat hablum minallah. Hal inilah yang membuat cara pandang masyarakat bahwa yang dinamakan ibadah ya Cuma kegiatan-kegiatan yang dilakukan didalam masjid atau kegiatan-kegiatan yang berbau ke-Arab-araban. Sedangkan kegiatan yang lain seperti diskusi tentang keilmuan, ekonomi apalagi diskusi tentang pergerakan, bukan masuk dalam kategori ibadah apalagi jika sudah memasuki ranah filsafat harus siap kalau dicap sebagai kafir dan sesat. Karena filsafat dipandang sebagai ilmu yang keluar dari konteks ajaran yang sudah digariskan oleh Alqu’an dan Ajaran Nabi Muhammad.
Filsafat ibnu Rusyd
Filsafat ibnu Rusyd merupakan filsafat yang bijak, karena tidak memposisikan filsafat diatas otoritas agama, melainkan meletakkan agama diatas otoritas akal. Filsafat meneliti seluruh seluk beluk syari’at, jika dipahami kita akan mendapatkan dua pengetahuan dan itu lebih baik, namun jika tidak dipahami karena keterbatasan akal manusia, maka hanya syari’at yang mengetahui hakikatnya. Bukan hanya sampai disini saja sifat bijak yang mengalir dari ajarannya, bahkan beliau memperbolehkan bahkan menganjurkan orang muslim belajar dengan orang non muslim kalau memang non muslim lebih pintar dari kita.
Jelas ini memberikan kritiikan pedas bagi para ulama (Ortodok) yang mengharamkan belajar kepada bangsa barat, padahal bangsa barat lebih cerdas daripada kita. Seharusnya yang dilihat bukan orang dan agamanya melainkan apa yang dikatakannya. Perlu dikatehaui Ibnu Rusyd merupakan penganut ajaran Aristoteles, bahkan ia dilabeli sebagi komentator Aristoteles. Kehebatannya memanglah sangat diakui dipenjuru dunia, dan bangsa Eropa saat itu mengakui semenjak Spanyol dibawah kepemimpinan umat Islam telah jauh meninggalkan Negara-negara tetangganya baik dalam bidang pemikiran maupun bangunan. Bisa seperti itu karena tidak bisa lepas dari seorang Ibnu Rusyd, bahkan ajarannya juga memberi pengaruh pada renaissance di Eropa. pemikiran Ibnu Rusyd didikung oleh pemerintahan pada saat itu yang dipimpin oleh Abu Ya’cub yang gemar dengan dunia filsafat, keadaan yang tentram dan damai itu berubah menjadi 180 derajad sejak kematian Abu Ya’cub dan diganti dengan Anaknya Abu Yusuf al Masur yang tidak menyukai filsafat. Karena adanya kecemburuan para fuqoha yang tidak pernah menempati posisi penting di kerajaan dan ingin mencapai posisi itu maka Raja dipengaruhinya untuk mengasingkan Ibnu Rusyd dan membakar karya-karyanya. Para Fuqoha yang seharusnya mengayomi ternyata malah menjadi biadab, mungkin kalau dizaman sekarang seperti sekolompok oramas yang sering menggunakan seragam putih-putih dalam menjalankan tugasnya (memukuli orang, membakar rumah bahkan sampai membunuh).
Perbuatan seperti itu malah bisa memojokan peran Ulama dalam kehidupan masyarakat, karena dianggap hanya bisa memunculkan dua pemikiran saja, yaitu Halal dan Haram, jika halal maka perlu dijalankan dan jika Haram maka, wajib disingkirkan bahkan dihancurkan dengan membabi buta.
Akal dan Wahyu
yang lebih menarik dari ajaran Ibnu Rusyd adalah tentang akal dan wahyu. Akal merupakan simbul dari kekuatan ilmu filsafat sedangkan wahyu simbol dari agama. Kedua bidang ilmu oleh kebanyakan orang awam merupakan disiplin ilmu yang tidak bisa hidup berdampingan bahkan oleh Al-Ghozali para filsof dianggapnya sesaat alias “keblinger” untuk membentengi agama dari para pemikir yang berpegang dengan ilmu filsafat ia memunculkan kitab yang bernama Tahafut al-falasifah.
Dengan hadirnya kitab itu seolah-olah Imam Al-Ghozali ingin mengajak semua umat muslim untuk Berjalan menuju ke aliran Tasawuf. Orang yang mempelajari tasawuf disebut sebagai murid dan gurunya dijuliki sebagai syekh. Kedudukan murid persis seperti mayat ditangan orang yang memandikannya. Sebab syekh-lah yang mengerti semua penyakit rohani yang diderita oleh muridnya itu. pendidikan seperti ini merupakan pendidikan yang akan cocok dgunakan pada zaman dahulu, yang dimana pendidikan digunakan untuk melakukan perlawanan penjajah. Namun zaman sekarang pendidikan bukan untuk alat perlawanan -dalam bentuk perjuangan pragtis, angkat senjata dan siap mati- melainkan sebagai alat untuk mencerdasakan. Jadi kitab metode belajar yang tertulis dalam kitab taklim mutakallim juga harus mulai dirubah, idealnya metode yang digunakan seperti klien dengan konsultan.
Tasawauf bukanlah satu-satunya jalan untuk mencapai kebenaran yang hakiki karena ternyata tasawuf juga bisa menghantarkan manusia kedalam kesesatan juga. Tasawuf merupakan ilmu olah batin kalau tidak terkendali juga akan melecehkan olah pikir yang merupakan ciri intelektualitas yang kritis. Mungkin pada awalnya tasawuf mempunyai tujuan untuk membersihkan akhlaq dan melatih diri dengan mengamalkan ajaran keagamaan, sampai sini baik. Namun ketika waktu berganti dengan waktu para tokoh yang berkecimpung dalam ilmu ini akan membuat syarat-syarat yang berat yang sulit dijangkau oleh semua orang. Padahal ajaran Islam tidak pernah mempersulit siapaun untuk mempelajari ilmu.
Disinalah letak kelemahan tasawuf, tidak ada ilmu yang sempurna, yang berdiri sendri karena setiap ilmu akan ditopang dengan ilmu yang lain. Filsafat dan Agama bisa saja hidup berdampingan, Akal dan wahyu adalah sama-sama anugerah dari Allah, wahyu tidak akan bisa berjalan tanpa akal yang menggerakannya. Jika Agama merupakan alat untuk mengajarkan tentang kebaikan maka, filsafat juga demikian karena mengajarkan tentang kebajikan.
Wahyu akan sangat menjemukan dan kaku jika tidak ada akal yang menafsirkannya secara kontekstual, sesuai dengan perkembangan zaman.memang kata “aql” sebagai kata benda memang tidak ada dalam al-qur’an, karena yang berda dalam wahyu Allah itu akal sebagai kata kerja saja sebagai fi’il madly maupun fi’il mudhlari. Jika kita menganut ajaran yang kaku dan semua harus berdasarkan Wahyu maka, akal tidaklah karunia allah (karena tidak ada dalam al-qur’an). Tetapi kalau menggunakan rasio yang jernih maka akal adalah karunia Allah, karena akal berada dalam susunan tubuh manusia dan manusia adalah ciptaan tuhan. Oleh karena itu jangan sekali-kali menolak ilmu yang berdasarkan rasio seseorang, kalau menolaknya berarti juga sama dengan menolak keajaiban anugrah Tuhan.
Bukan maksud menghina dunia timur akan tetapi memang realita membuktikan itu, focus batsul masail-masail yang sering dilakukan oleh kita didominasi dengan persoalan-persoalan yang bersifat hablum minallah. Hal inilah yang membuat cara pandang masyarakat bahwa yang dinamakan ibadah ya Cuma kegiatan-kegiatan yang dilakukan didalam masjid atau kegiatan-kegiatan yang berbau ke-Arab-araban. Sedangkan kegiatan yang lain seperti diskusi tentang keilmuan, ekonomi apalagi diskusi tentang pergerakan, bukan masuk dalam kategori ibadah apalagi jika sudah memasuki ranah filsafat harus siap kalau dicap sebagai kafir dan sesat. Karena filsafat dipandang sebagai ilmu yang keluar dari konteks ajaran yang sudah digariskan oleh Alqu’an dan Ajaran Nabi Muhammad.
Filsafat ibnu Rusyd
Filsafat ibnu Rusyd merupakan filsafat yang bijak, karena tidak memposisikan filsafat diatas otoritas agama, melainkan meletakkan agama diatas otoritas akal. Filsafat meneliti seluruh seluk beluk syari’at, jika dipahami kita akan mendapatkan dua pengetahuan dan itu lebih baik, namun jika tidak dipahami karena keterbatasan akal manusia, maka hanya syari’at yang mengetahui hakikatnya. Bukan hanya sampai disini saja sifat bijak yang mengalir dari ajarannya, bahkan beliau memperbolehkan bahkan menganjurkan orang muslim belajar dengan orang non muslim kalau memang non muslim lebih pintar dari kita.
Jelas ini memberikan kritiikan pedas bagi para ulama (Ortodok) yang mengharamkan belajar kepada bangsa barat, padahal bangsa barat lebih cerdas daripada kita. Seharusnya yang dilihat bukan orang dan agamanya melainkan apa yang dikatakannya. Perlu dikatehaui Ibnu Rusyd merupakan penganut ajaran Aristoteles, bahkan ia dilabeli sebagi komentator Aristoteles. Kehebatannya memanglah sangat diakui dipenjuru dunia, dan bangsa Eropa saat itu mengakui semenjak Spanyol dibawah kepemimpinan umat Islam telah jauh meninggalkan Negara-negara tetangganya baik dalam bidang pemikiran maupun bangunan. Bisa seperti itu karena tidak bisa lepas dari seorang Ibnu Rusyd, bahkan ajarannya juga memberi pengaruh pada renaissance di Eropa. pemikiran Ibnu Rusyd didikung oleh pemerintahan pada saat itu yang dipimpin oleh Abu Ya’cub yang gemar dengan dunia filsafat, keadaan yang tentram dan damai itu berubah menjadi 180 derajad sejak kematian Abu Ya’cub dan diganti dengan Anaknya Abu Yusuf al Masur yang tidak menyukai filsafat. Karena adanya kecemburuan para fuqoha yang tidak pernah menempati posisi penting di kerajaan dan ingin mencapai posisi itu maka Raja dipengaruhinya untuk mengasingkan Ibnu Rusyd dan membakar karya-karyanya. Para Fuqoha yang seharusnya mengayomi ternyata malah menjadi biadab, mungkin kalau dizaman sekarang seperti sekolompok oramas yang sering menggunakan seragam putih-putih dalam menjalankan tugasnya (memukuli orang, membakar rumah bahkan sampai membunuh).
Perbuatan seperti itu malah bisa memojokan peran Ulama dalam kehidupan masyarakat, karena dianggap hanya bisa memunculkan dua pemikiran saja, yaitu Halal dan Haram, jika halal maka perlu dijalankan dan jika Haram maka, wajib disingkirkan bahkan dihancurkan dengan membabi buta.
Akal dan Wahyu
yang lebih menarik dari ajaran Ibnu Rusyd adalah tentang akal dan wahyu. Akal merupakan simbul dari kekuatan ilmu filsafat sedangkan wahyu simbol dari agama. Kedua bidang ilmu oleh kebanyakan orang awam merupakan disiplin ilmu yang tidak bisa hidup berdampingan bahkan oleh Al-Ghozali para filsof dianggapnya sesaat alias “keblinger” untuk membentengi agama dari para pemikir yang berpegang dengan ilmu filsafat ia memunculkan kitab yang bernama Tahafut al-falasifah.
Dengan hadirnya kitab itu seolah-olah Imam Al-Ghozali ingin mengajak semua umat muslim untuk Berjalan menuju ke aliran Tasawuf. Orang yang mempelajari tasawuf disebut sebagai murid dan gurunya dijuliki sebagai syekh. Kedudukan murid persis seperti mayat ditangan orang yang memandikannya. Sebab syekh-lah yang mengerti semua penyakit rohani yang diderita oleh muridnya itu. pendidikan seperti ini merupakan pendidikan yang akan cocok dgunakan pada zaman dahulu, yang dimana pendidikan digunakan untuk melakukan perlawanan penjajah. Namun zaman sekarang pendidikan bukan untuk alat perlawanan -dalam bentuk perjuangan pragtis, angkat senjata dan siap mati- melainkan sebagai alat untuk mencerdasakan. Jadi kitab metode belajar yang tertulis dalam kitab taklim mutakallim juga harus mulai dirubah, idealnya metode yang digunakan seperti klien dengan konsultan.
Tasawauf bukanlah satu-satunya jalan untuk mencapai kebenaran yang hakiki karena ternyata tasawuf juga bisa menghantarkan manusia kedalam kesesatan juga. Tasawuf merupakan ilmu olah batin kalau tidak terkendali juga akan melecehkan olah pikir yang merupakan ciri intelektualitas yang kritis. Mungkin pada awalnya tasawuf mempunyai tujuan untuk membersihkan akhlaq dan melatih diri dengan mengamalkan ajaran keagamaan, sampai sini baik. Namun ketika waktu berganti dengan waktu para tokoh yang berkecimpung dalam ilmu ini akan membuat syarat-syarat yang berat yang sulit dijangkau oleh semua orang. Padahal ajaran Islam tidak pernah mempersulit siapaun untuk mempelajari ilmu.
Disinalah letak kelemahan tasawuf, tidak ada ilmu yang sempurna, yang berdiri sendri karena setiap ilmu akan ditopang dengan ilmu yang lain. Filsafat dan Agama bisa saja hidup berdampingan, Akal dan wahyu adalah sama-sama anugerah dari Allah, wahyu tidak akan bisa berjalan tanpa akal yang menggerakannya. Jika Agama merupakan alat untuk mengajarkan tentang kebaikan maka, filsafat juga demikian karena mengajarkan tentang kebajikan.
Wahyu akan sangat menjemukan dan kaku jika tidak ada akal yang menafsirkannya secara kontekstual, sesuai dengan perkembangan zaman.memang kata “aql” sebagai kata benda memang tidak ada dalam al-qur’an, karena yang berda dalam wahyu Allah itu akal sebagai kata kerja saja sebagai fi’il madly maupun fi’il mudhlari. Jika kita menganut ajaran yang kaku dan semua harus berdasarkan Wahyu maka, akal tidaklah karunia allah (karena tidak ada dalam al-qur’an). Tetapi kalau menggunakan rasio yang jernih maka akal adalah karunia Allah, karena akal berada dalam susunan tubuh manusia dan manusia adalah ciptaan tuhan. Oleh karena itu jangan sekali-kali menolak ilmu yang berdasarkan rasio seseorang, kalau menolaknya berarti juga sama dengan menolak keajaiban anugrah Tuhan.
Kamis, Maret 08, 2012
Download Video Youtube Via Handphone
Download Video di Youtube dari Handphone
Sahabat gemar download video lewat HP? Atau suka menjelajahi situs Youtube? Seperti kita ketahui, Youtube adalah situs penyedia video terbesar dan disana kita bisa memiliki akun, sebagai user kita bisa meng-upload koleksi video yang kita miliki. Namun sayang, buat pengguna Youtube mobile tidak bisa mendownload video secara langsung. Ketika kita mengakses Youtube via perangkat mobile maka kita hanya bisa memutarnya di HP lewat live streaming dan setelah itu video tidak akan tersimpan.
Lalu bagaimana kalau kita ingin mendownload video di Youtube dari HP? Ada solusi dan ini bukan sesuatu yang baru. Banyak layanan situs pihak ke tiga untuk mendownload video di Youtube via ponsel dan diantaranya adalah http://tubidy.mobi. Caranya sebagai berikut:
Sahabat gemar download video lewat HP? Atau suka menjelajahi situs Youtube? Seperti kita ketahui, Youtube adalah situs penyedia video terbesar dan disana kita bisa memiliki akun, sebagai user kita bisa meng-upload koleksi video yang kita miliki. Namun sayang, buat pengguna Youtube mobile tidak bisa mendownload video secara langsung. Ketika kita mengakses Youtube via perangkat mobile maka kita hanya bisa memutarnya di HP lewat live streaming dan setelah itu video tidak akan tersimpan.
Lalu bagaimana kalau kita ingin mendownload video di Youtube dari HP? Ada solusi dan ini bukan sesuatu yang baru. Banyak layanan situs pihak ke tiga untuk mendownload video di Youtube via ponsel dan diantaranya adalah http://tubidy.mobi. Caranya sebagai berikut:
- Masuk ke http://tubidy.mobi via Opera Mini dari Handphone Anda. Halaman index-nya seperti gambar berikut
- Masukkan kata kunci video yang mau anda cari misalnya “video lucu” dan klik search dan setelah itu akan muncul beberapa video yang berhubungan dengan kata kunci
- Klik Gambar video yang mau kita download lalu pilih forman dan kualitas video, biasanya ada pilihan format 3GP dan MP4 dan untuk pilihan kualitas ada pilihan Reguler dan High.
- Tentukan pilihan Anda dan klik, setelah itu tentukan tempat penyimpanya file video di Handphone Anda lalu save, selanjutnya tinggal menunggu proses download selesai.
Segala Pujian Kembali Kepada Allah SWT
Segala pujian kembali kepada Allah SWT
ِّﺏَﺭ ِﻪّﻠﻟ ُﺪْﻤَﺤْﻟﺍ
ﻦﻴِﻤَﻟﺎَﻌْﻟﺍ
Segala puji yang 4:
"Hamdu qodimun liqodimin"
- Pujian Qadim (ALLAH) kepada Qadim (Diri-Nya),
"Hamdu qodimun lihaditsin"
- Pujian Qadim(ALLAH) kepada Baharu(ciptaan/makhluk-Nya),
"Hamdu haditsun liqodimin"
- Pujian Baharu(ciptaan/makhluk-Nya) kepada Qadim(ALLAH),
"Hamdu haditsun lihaditsin"
- Pujian Baharu (ciptaan/makhluk-Nya) kpd sesama Baharu(ciptaan/makhluk-Nya).
Hakikat kesemuanya hanya milik ALLAH semata-mata.
ِّﺏَﺭ ِﻪّﻠﻟ ُﺪْﻤَﺤْﻟﺍ
ﻦﻴِﻤَﻟﺎَﻌْﻟﺍ
Segala puji yang 4:
"Hamdu qodimun liqodimin"
- Pujian Qadim (ALLAH) kepada Qadim (Diri-Nya),
"Hamdu qodimun lihaditsin"
- Pujian Qadim(ALLAH) kepada Baharu(ciptaan/makhluk-Nya),
"Hamdu haditsun liqodimin"
- Pujian Baharu(ciptaan/makhluk-Nya) kepada Qadim(ALLAH),
"Hamdu haditsun lihaditsin"
- Pujian Baharu (ciptaan/makhluk-Nya) kpd sesama Baharu(ciptaan/makhluk-Nya).
Hakikat kesemuanya hanya milik ALLAH semata-mata.
Rabu, Maret 07, 2012
Mencintai Allah Dan Mengikuti Rasulullah
Oleh: ABI AZKA AR RIFA’I
Mahabbatullah atau mencintai Allah, seringkali terbaca oleh mata kita atau minimal pernah terdengar oleh telinga kita. Akan tetapi realisasi dari mencintai Allah ini tidaklah segampang dan semudah yang kita dengar. Allah adalah zat wajibul wujud yang ghaib mutlak, yang esensinya tidak bisa didekati dengan rasio namun dapat dirasakan dengan keimanan.
Mencintai yang ghaib dan tidak terlihat adalah sesuatu hal yang sulit, oleh karenanya dibutuhkan kesadaran yang penuh akan kemahaan Allah swt.
Allah Azza Wa jalla sendiri mengajarkan dengan sangat gamblang tentang bagaimana kita harus mencintainya
ْﻞُﻗْﻥِﺇْﻢُﺘْﻨُﻛ
َﻥﻮُّﺒِﺤُﺗَﻪَّﻠﻟﺍ
ﻲِﻧﻮُﻌِﺒَّﺗﺎَﻓ
ُﻢُﻜْﺒِﺒْﺤُﻳُﻪَّﻠﻟﺍ
ْﺮِﻔْﻐَﻳَﻭْﻢُﻜَﻟ
ْﻢُﻜَﺑﻮُﻧُﺫُﻪَّﻠﻟﺍَﻭ
ٌﻢﻴِﺣَﺭ ٌﺭﻮُﻔَﻏ
Katakanlah, Jika kalian mencintai Allah maka ikutilah aku maka Allah akan mencintai kalian dan mengampuni segala dosa kalian dan Allah maha pengampun lagi maha penyayang (Ali Imron:31)
Mustahil dapat mencintai Allah tanpa mengikuti dan mencintai Nabi Muhammad Saw. Nabi adalah utusan khusus Allah Swt yang bertugas untuk membacakan firman-firmanNya, sehingga mencintai sang utusan merupakan manifestasi dari mencintai sang pengutus.
Seorang tabiin besar yang bernama Sahl pernah berkata :
ﺔﻣﻼﻋﺐﺣﻪﻠﻟﺍﺐﺣ
ﻥﺃﺮﻘﻟﺍﺔﻣﻼﻋﻭ
ﺎﻤﻬﺒﺣﺐﺣﻲﺒﻨﻟﺍ
ﺔﻣﻼﻋﻭﻪﺒﺣﺐﺣ
ﺔﻨﺴﻟﺍﺔﻣﻼﻋﻭ
ﺎﻬﺒﺣﺐﺣﺓﺮﺧﻻﺍ
ﺔﻣﻼﻋﻭﺎﻬﺒﺣﺾﻐﺑ
ﺔﻣﻼﻏﻭﺎﻴﻧﺪﻟﺍ
ﺎﻬﻀﻐﺑﻥﺃﻻﺬﺧﺄﺑ
ﺎﻬﻨﻣﻻﺍﺍﺩﺍﺯ
ﺓﺮﺧﻻﺍ ﻲﻟﺍ ﺔﻐﻠﺑﻭ
Tanda cinta kepada Allah adalah mencintai Al-Qur’an, dan tanda cinta kepada keduanya adalah mencintai Nabinya. Tanda mencintai nabi adalah mencintai sunnah dan tanda mencintai sunnah adalah mencintai akherat, tanda mencintai akherat adalah benci kepada dunia dan tanda membenci dunia adalah hanya mengambil dunia untuk bekal dan pengantar menuju akherat.
Dari perkataan sahl ini sangat jelas bahwa implikasi dari rasa cinta kepada Allah adalah mengikuti semua ajaran Nabi saw dan menjadikan akherat sebagai tujuan hidup. Dunia hanyalah wasilah saja untuk menggapai kebahagiaan akherat.
Refleksi cinta kepada Allah akan terpancar lewat aktifitas bathin yang disebut IMAN dan aktifitas lahir yang disebut ISLAM.
Bagi para pecinta Allah, menjalankan semua perintah dan menjauhi laranganNya bukanlah suatu beban, namun merupakan sebuah kenikmatan tersendiri sebab ia mampu melaksanakan apa saja yang diinginkan kekasihnya.
Jadi sebuah kebohongan besar apabila ada orang mengaku cinta kepada Allah namun gemar berbuat dosa. Ibnu Alwan berkata, “siapapun yang mengaku mencinta tiga hal tanpa melakukan tiga hal maka ia dusta.”
1. Siapapun yang mengaku mencintai Allah tanpa menjaga diri dari perbuatan dosa maka ia telah berdusta.
2. Siapapun yang mengaku mencintai Rasulullah tanpa mencintai orang faqir maka ia telah berdusta.
3. Siapapun yang mengaku mencintai surge tanpa menginfakkan hartanya, maka ia telah berdusta.
Semua cinta butuh bukti, dan bukti terhebat dari mencintai Allah adalah mengikuti semua yang di ajarkan oleh Rasulullah.
Wallahu a’lam
Mahabbatullah atau mencintai Allah, seringkali terbaca oleh mata kita atau minimal pernah terdengar oleh telinga kita. Akan tetapi realisasi dari mencintai Allah ini tidaklah segampang dan semudah yang kita dengar. Allah adalah zat wajibul wujud yang ghaib mutlak, yang esensinya tidak bisa didekati dengan rasio namun dapat dirasakan dengan keimanan.
Mencintai yang ghaib dan tidak terlihat adalah sesuatu hal yang sulit, oleh karenanya dibutuhkan kesadaran yang penuh akan kemahaan Allah swt.
Allah Azza Wa jalla sendiri mengajarkan dengan sangat gamblang tentang bagaimana kita harus mencintainya
ْﻞُﻗْﻥِﺇْﻢُﺘْﻨُﻛ
َﻥﻮُّﺒِﺤُﺗَﻪَّﻠﻟﺍ
ﻲِﻧﻮُﻌِﺒَّﺗﺎَﻓ
ُﻢُﻜْﺒِﺒْﺤُﻳُﻪَّﻠﻟﺍ
ْﺮِﻔْﻐَﻳَﻭْﻢُﻜَﻟ
ْﻢُﻜَﺑﻮُﻧُﺫُﻪَّﻠﻟﺍَﻭ
ٌﻢﻴِﺣَﺭ ٌﺭﻮُﻔَﻏ
Katakanlah, Jika kalian mencintai Allah maka ikutilah aku maka Allah akan mencintai kalian dan mengampuni segala dosa kalian dan Allah maha pengampun lagi maha penyayang (Ali Imron:31)
Mustahil dapat mencintai Allah tanpa mengikuti dan mencintai Nabi Muhammad Saw. Nabi adalah utusan khusus Allah Swt yang bertugas untuk membacakan firman-firmanNya, sehingga mencintai sang utusan merupakan manifestasi dari mencintai sang pengutus.
Seorang tabiin besar yang bernama Sahl pernah berkata :
ﺔﻣﻼﻋﺐﺣﻪﻠﻟﺍﺐﺣ
ﻥﺃﺮﻘﻟﺍﺔﻣﻼﻋﻭ
ﺎﻤﻬﺒﺣﺐﺣﻲﺒﻨﻟﺍ
ﺔﻣﻼﻋﻭﻪﺒﺣﺐﺣ
ﺔﻨﺴﻟﺍﺔﻣﻼﻋﻭ
ﺎﻬﺒﺣﺐﺣﺓﺮﺧﻻﺍ
ﺔﻣﻼﻋﻭﺎﻬﺒﺣﺾﻐﺑ
ﺔﻣﻼﻏﻭﺎﻴﻧﺪﻟﺍ
ﺎﻬﻀﻐﺑﻥﺃﻻﺬﺧﺄﺑ
ﺎﻬﻨﻣﻻﺍﺍﺩﺍﺯ
ﺓﺮﺧﻻﺍ ﻲﻟﺍ ﺔﻐﻠﺑﻭ
Tanda cinta kepada Allah adalah mencintai Al-Qur’an, dan tanda cinta kepada keduanya adalah mencintai Nabinya. Tanda mencintai nabi adalah mencintai sunnah dan tanda mencintai sunnah adalah mencintai akherat, tanda mencintai akherat adalah benci kepada dunia dan tanda membenci dunia adalah hanya mengambil dunia untuk bekal dan pengantar menuju akherat.
Dari perkataan sahl ini sangat jelas bahwa implikasi dari rasa cinta kepada Allah adalah mengikuti semua ajaran Nabi saw dan menjadikan akherat sebagai tujuan hidup. Dunia hanyalah wasilah saja untuk menggapai kebahagiaan akherat.
Refleksi cinta kepada Allah akan terpancar lewat aktifitas bathin yang disebut IMAN dan aktifitas lahir yang disebut ISLAM.
Bagi para pecinta Allah, menjalankan semua perintah dan menjauhi laranganNya bukanlah suatu beban, namun merupakan sebuah kenikmatan tersendiri sebab ia mampu melaksanakan apa saja yang diinginkan kekasihnya.
Jadi sebuah kebohongan besar apabila ada orang mengaku cinta kepada Allah namun gemar berbuat dosa. Ibnu Alwan berkata, “siapapun yang mengaku mencinta tiga hal tanpa melakukan tiga hal maka ia dusta.”
1. Siapapun yang mengaku mencintai Allah tanpa menjaga diri dari perbuatan dosa maka ia telah berdusta.
2. Siapapun yang mengaku mencintai Rasulullah tanpa mencintai orang faqir maka ia telah berdusta.
3. Siapapun yang mengaku mencintai surge tanpa menginfakkan hartanya, maka ia telah berdusta.
Semua cinta butuh bukti, dan bukti terhebat dari mencintai Allah adalah mengikuti semua yang di ajarkan oleh Rasulullah.
Wallahu a’lam
IDhostinger.com, hosting Indonesia gratisan
Semenjak Paypal Saya kosong dan tak punya dolar lagi untuk sewa hosting premium bulanan, terpaksa saya kembali lagi ke hosting gratisan. Seminggu yang lalu saya coba mencari web hosting gratis tetapi memiliki layanan yang cukup bagus akhirnya Saya menemukan sebuah hosting gratis Indonesia yang katanya memiliki layanan paling bagus untuk kelas hosting gratis. Sebuah Web hosting berbahasa Indonesia dan serba mewah yang tidak lain adalah IDhostinger.com
Apa saja layanan yang ditawarkan oleh IDhostinger? Banyak sekali yang ditawarkan! Diantaranya adalah:
Buat Sahabat yang ingin menjajal kehandalannya dan yang suka dengan yang gratis-gatis langsung saja mendaftar di IDhostinger.com
Apa saja layanan yang ditawarkan oleh IDhostinger? Banyak sekali yang ditawarkan! Diantaranya adalah:
- .PHP 5.2.x dan MySQL 5.1,
- .phpMyAdmin,
- .Space 2 GB,
- .Bandwidth 100 GB,
- .Add-on Domains,
- .Parked Domains,
- .Sub-domain gratis,
- .Cpanel (Kontrol Panel) yang menarik,
- .Webmail (fasilitas untuk membuat email dengan menggunakan domain sendiri),
- .database akses,
- .FTP akses,
- .File Manager,
- .Auto Installer Script,
- .SSH,
- .DNS zone editor,
- .cronjob,
- .Akses server yang cepat dan handal, dan satu hal yang cukup menarik, tidak akan ada iklan maupun banner yang muncul di blog kita!
Buat Sahabat yang ingin menjajal kehandalannya dan yang suka dengan yang gratis-gatis langsung saja mendaftar di IDhostinger.com
Nilai Sebuah Pertemuan
Nilai sebuah pertemuan bukan di lihat dari gelamornya tempat seperti di taman,mall,seremonial atau apalah lainnya,dan bukan karena lamanya masa ,akan tetapi agung dan berartinya nilai sebuah pertemuan itu di lihat dari manfaatnya yaitu antara lain semakin kenal dan merekatnya rasa persaudaraan dus hikmah bertambahnya pengetahuan,poin inilah yang banyak merubah watak individu,siapa sangka sebelumnya seorang Kartini yang punya pengalaman dan pemikiran kelam tentang Islam tapi setelah bertemu Kyai Soleh Darat mendadak memuji,merasa tentram dalam naungan Islam.Lihat *surat Kartini kepada Stella,6 November 1890 ,
agamaku Islam, aku harus“Mengenai menceritakan apa? Agama Islam melarang umatnya mendiskusikannya dengan umat agama lain.Lagi pula sebenarnya agamaku Islam karena nenek moyangku Islam.Bagaimana aku dapat mencintai agamaku,kalau aku tidak mengerti,tidak boleh memahaminya?!? Quran terlalu suci,tidak boleh di terjemahkan ke dalam bahasa apapun,Disini tidak ada orang yang mengerti bahasa Arab,di sini orang diajarkan membaca Quran tapi tidak mengerti apa yang di bacanya*.
Separah itulah Islam di mata pemeluknya waktu itu,wajar ,karena Belanda waktu itu sedang gencarnya membodohi rakyat Indonesia dengan berbagai cara dus di berbagai sektor.
Ditengah keterombang-ambingan pikirannya, jiwa Kartini masih kuat untuk mencari kebenaran,terbukti ketika berkunjung ke rumah pamannya yang waktu itu sedang berlangsung pengajian bulanan,setelah selesai acara dg mendesak pamannya agar ikut menemaninya menemui Kyai Soleh untuk menanyakan sehubungan ketidakpuasan pengalamannya pada Islam.
“Kyai ,perkenankanlah saya menanyakan,bagaimana hukumnya bila seorang yang berilmu tapi dia menyembunyikan ilmunya?” Sambil tertegun Kyai soleh balik bertanya,”mengapa raden ajeng Kartini bertanya seperti itu?
“Bapak Kyai,, baru kali ini aku sempat mengerti makna dan arti surat induk AlQuran yang isinya begitu menggetarkan sanubari,tapi aku heran mengapa para alim melarang keras penerjemahan Al-Quran ?”,bukankah kitab itu pimpinan manusia bahagia. Rupanya Kyai Soleh tergugah untuk menerjemahkan Al-Quran,di hari pernikahan Kartini itu Kyai Soleh menghadiahkan terjemahan Al-Quran yang terdiri dari juz 1 sampai juz 13 kepada Raden Ajeng Kartini.
Kartini menampakan kehanifan setelah ia mempelajari Islam dalam arti yang sesungguhnya. “Moga-moga kami dapat rahmat ,bekerja membuat umat agama lain memandang agama Islam sebagai agama yang patut di sukai”.surat Kartini kepada Ny.Van Kol,21 Juli,1902.
Beliau sempat mencela pola kehidupan bangsa barat “Sudah lewat masanya,tadinya kami mengira masarakat Eropa itu benar satu-satunya yang baik,maafkan kami,tetapi apakah ibu sendiri menganggap masarakat Eropa sempurna? Dapatkah ibu menyangkal bahwa di balik hak indah masarakat ibu terdapat banyak hal yang sama sekali tak patut di sebut sebagai peradaban?”.kepada Ny. Abendanon ,27 0ktober 1902 dari KARTINI.
agamaku Islam, aku harus“Mengenai menceritakan apa? Agama Islam melarang umatnya mendiskusikannya dengan umat agama lain.Lagi pula sebenarnya agamaku Islam karena nenek moyangku Islam.Bagaimana aku dapat mencintai agamaku,kalau aku tidak mengerti,tidak boleh memahaminya?!? Quran terlalu suci,tidak boleh di terjemahkan ke dalam bahasa apapun,Disini tidak ada orang yang mengerti bahasa Arab,di sini orang diajarkan membaca Quran tapi tidak mengerti apa yang di bacanya*.
Separah itulah Islam di mata pemeluknya waktu itu,wajar ,karena Belanda waktu itu sedang gencarnya membodohi rakyat Indonesia dengan berbagai cara dus di berbagai sektor.
Ditengah keterombang-ambingan pikirannya, jiwa Kartini masih kuat untuk mencari kebenaran,terbukti ketika berkunjung ke rumah pamannya yang waktu itu sedang berlangsung pengajian bulanan,setelah selesai acara dg mendesak pamannya agar ikut menemaninya menemui Kyai Soleh untuk menanyakan sehubungan ketidakpuasan pengalamannya pada Islam.
“Kyai ,perkenankanlah saya menanyakan,bagaimana hukumnya bila seorang yang berilmu tapi dia menyembunyikan ilmunya?” Sambil tertegun Kyai soleh balik bertanya,”mengapa raden ajeng Kartini bertanya seperti itu?
“Bapak Kyai,, baru kali ini aku sempat mengerti makna dan arti surat induk AlQuran yang isinya begitu menggetarkan sanubari,tapi aku heran mengapa para alim melarang keras penerjemahan Al-Quran ?”,bukankah kitab itu pimpinan manusia bahagia. Rupanya Kyai Soleh tergugah untuk menerjemahkan Al-Quran,di hari pernikahan Kartini itu Kyai Soleh menghadiahkan terjemahan Al-Quran yang terdiri dari juz 1 sampai juz 13 kepada Raden Ajeng Kartini.
Kartini menampakan kehanifan setelah ia mempelajari Islam dalam arti yang sesungguhnya. “Moga-moga kami dapat rahmat ,bekerja membuat umat agama lain memandang agama Islam sebagai agama yang patut di sukai”.surat Kartini kepada Ny.Van Kol,21 Juli,1902.
Beliau sempat mencela pola kehidupan bangsa barat “Sudah lewat masanya,tadinya kami mengira masarakat Eropa itu benar satu-satunya yang baik,maafkan kami,tetapi apakah ibu sendiri menganggap masarakat Eropa sempurna? Dapatkah ibu menyangkal bahwa di balik hak indah masarakat ibu terdapat banyak hal yang sama sekali tak patut di sebut sebagai peradaban?”.kepada Ny. Abendanon ,27 0ktober 1902 dari KARTINI.
Selasa, Maret 06, 2012
Mengapa Emas Dilarang Bagi Laki Laki
Pertanyaan:
Syaikh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin ditanya: Apakah alasan diharamkannya memakai emas bagi kaum laki-laki, karena kita mengetahui bahwa agama Islam tidak mengharamkan atas seorang muslim kecuali segala suatu yang mengandung madharat (bahaya), jadi apakah madharat yang terkandung dalam pemakaian perhiasan emas bagi kaum laki-laki?
Jawaban:
Perlu diketahui oleh penanya dan setiap orang yang mendengar acara ini bahwa alasan hukum dalam menetapkan hukum-hukum syariat bagi setiap orang mukmin adalah firman Allah dan sabda Rasul-Nya. Hal itu berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukminah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan
mereka.” (QS. Al-Ahzab: 26)
Siapa saja yang bertanya kepada kami tentang pewajiban atau pengharaman sesuatu, kami akan menunjukkan hukumnya berdasarkan Alquran dan sunah. Karena itu, berkenaan dengan pertanyaan tersebut di atas, maka dapat kami katakan, alasan diharamkannya emas bagi kaum laki-laki yang mukmin adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dan sabda Rasul-Nya. Alasan tersebut sudah dianggap cukup bagi setiap orang mukmin. Karena itu, ketika Aisyah radhiallahu’anha ditanya ‘Kenapa wanita yang haid diperintahkan mengqadha puasa dan tidak diperintahkan mengqadha shalat?’ Ia menjawab, ‘Allah telah menentukan kita mengalami hal tersebut, kemudian kita diperintahkan mengqadha puasa dan kita tidak diperintahkan mengqadha shalat, karena nash hukum dari kitab Allah(Alquran) dan sunah Rasul-Nya menjadi alasan diwajibkannya hal tersebut bagi setiap orang mukmin. Tetapi tidak menjadi masalah bagi seseorang untuk mencari hikmah yang terkandung dalam hukum-hukum Allah, karena hal itu dapat menambah ketentraman batin, menjelaskan ketinggian syariat Islam karena ketentuan-ketentuan hukumnya sesuai dengan alasannya dan memungkinkan dilakukan qiyas (analogi), jika alasan hukum yang dinashkan itu memiliki kepastian terhadap masalah lain yang belum meimiliki ketetapan hukum. Jadi tujuan mengetahui hikmah yang terkandung dalam ketentuan hukum syariat adalah tiga faidah tersebut.
Kemudian dapat kami katakan juga berkenaan dengan pertanyaan saudara, bahwa Nabi shalallahu‘alaihi wa sallam telah menegaskan tentang haramnya memakai emas bagi kaum laki-laki, tidak bagi kaum wanita. Alasannya karena emas itu termasuk perhiasan yang memiliki nilai tinggi dalam mempercantik dan menghiasi seseorang, sehingga dikategorikan sebagai hiasan dan perhiasan, sedangkan orang laki-laki bukanlah peminat hal tersebut, yakni bukan sosok manusia yang menyempurnakan diri atau disempurnakan dengan sesuatu yang di luar dirinya, melainkan sempurna dengan sesuatu yang terdapat di dalam dirinya, karena ia mempunyai sifat kejantanan atau maskulinitas sehingga ia tidak membutuhkan perhiasan untuk menarik perhatian lawan jenisnya.
Jadi seorang suami tidak membutuhkan perhiasan untuk menarik perhatian isterinya supaya mencintainya. Berbeda sekali dengan wanita, karena ia memiliki kekurangan sehingga ia membutuhkan berbagai perhiasaan yang bernilai tinggi, di mana perhiasan itu dibutuhkannya hingga di dalam pergaulan di antara mereka dan di depan suaminya. Oleh karena itu, wanita diperbolehkan memakai perhiasan emas dan tidak bagi laki-laki. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam menyifati keberadaan wanita,
“Dan apakah patut (menjadi anak Allah) orang yang dibesarkan dalam keadaan berperhiasan sedang dia tidak dapat memberi alasan yang terang dalam pertengkaran.” (QS. Az-Zukhruf: 18)
Dengan demikian, jelaslah mengenai hikmah syara’(agama) mengharamkan memakai perhiasan emas bagi kaum laki-laki. Berkaitan dengan hal itu, maka saya nasihatkan kepada kaum laki-laki yang memakai perhiasan emas, bahwa mereka telah berbuat maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya dan menjadikan dirinya sebagai bagian dari kaum wanita serta mereka telah meletakkan bara api neraka di atas tangannya, kemudian memakainya sebagai perhiasan sebagaimana hal itu ditegaskan oleh Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam. Karena itulah, hendaklah mereka bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sedangkan jika mereka memakai perhiasan dari perak dengan memperhatikan batas-batas ketentuan syariat, maka hal itu tidak menjadi masalah dan tidak berdosa. Demikian juga tidak berdosa dan tidak menjadi masalah memakai perhiasan dengan sejumlah barang tambang yang lainnya selain emas dimana mereka tidak berdosa memakai cincin dari barang-barang tambang tersebut, jika dilakukan tanpa melebihi batas-batas kewajaran dan tidak menimbulkan fitnah.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga dicurahkan kepada Nabi kita Muhammad shalallahu‘alaihi wa sallam, kepada keluarganya serta para sahabatnya seluruhnya.
(Syaikh Ibn Utsaimin, As’illah Fi Bai Wa Syira adz-Dzahab, Hal. 38)
Sumber: Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 3, Darul Haq Cetakan VI 2011
Artikel www.KonsultasiSyariah.com
Syaikh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin ditanya: Apakah alasan diharamkannya memakai emas bagi kaum laki-laki, karena kita mengetahui bahwa agama Islam tidak mengharamkan atas seorang muslim kecuali segala suatu yang mengandung madharat (bahaya), jadi apakah madharat yang terkandung dalam pemakaian perhiasan emas bagi kaum laki-laki?
Jawaban:
Perlu diketahui oleh penanya dan setiap orang yang mendengar acara ini bahwa alasan hukum dalam menetapkan hukum-hukum syariat bagi setiap orang mukmin adalah firman Allah dan sabda Rasul-Nya. Hal itu berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukminah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan
mereka.” (QS. Al-Ahzab: 26)
Siapa saja yang bertanya kepada kami tentang pewajiban atau pengharaman sesuatu, kami akan menunjukkan hukumnya berdasarkan Alquran dan sunah. Karena itu, berkenaan dengan pertanyaan tersebut di atas, maka dapat kami katakan, alasan diharamkannya emas bagi kaum laki-laki yang mukmin adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dan sabda Rasul-Nya. Alasan tersebut sudah dianggap cukup bagi setiap orang mukmin. Karena itu, ketika Aisyah radhiallahu’anha ditanya ‘Kenapa wanita yang haid diperintahkan mengqadha puasa dan tidak diperintahkan mengqadha shalat?’ Ia menjawab, ‘Allah telah menentukan kita mengalami hal tersebut, kemudian kita diperintahkan mengqadha puasa dan kita tidak diperintahkan mengqadha shalat, karena nash hukum dari kitab Allah(Alquran) dan sunah Rasul-Nya menjadi alasan diwajibkannya hal tersebut bagi setiap orang mukmin. Tetapi tidak menjadi masalah bagi seseorang untuk mencari hikmah yang terkandung dalam hukum-hukum Allah, karena hal itu dapat menambah ketentraman batin, menjelaskan ketinggian syariat Islam karena ketentuan-ketentuan hukumnya sesuai dengan alasannya dan memungkinkan dilakukan qiyas (analogi), jika alasan hukum yang dinashkan itu memiliki kepastian terhadap masalah lain yang belum meimiliki ketetapan hukum. Jadi tujuan mengetahui hikmah yang terkandung dalam ketentuan hukum syariat adalah tiga faidah tersebut.
Kemudian dapat kami katakan juga berkenaan dengan pertanyaan saudara, bahwa Nabi shalallahu‘alaihi wa sallam telah menegaskan tentang haramnya memakai emas bagi kaum laki-laki, tidak bagi kaum wanita. Alasannya karena emas itu termasuk perhiasan yang memiliki nilai tinggi dalam mempercantik dan menghiasi seseorang, sehingga dikategorikan sebagai hiasan dan perhiasan, sedangkan orang laki-laki bukanlah peminat hal tersebut, yakni bukan sosok manusia yang menyempurnakan diri atau disempurnakan dengan sesuatu yang di luar dirinya, melainkan sempurna dengan sesuatu yang terdapat di dalam dirinya, karena ia mempunyai sifat kejantanan atau maskulinitas sehingga ia tidak membutuhkan perhiasan untuk menarik perhatian lawan jenisnya.
Jadi seorang suami tidak membutuhkan perhiasan untuk menarik perhatian isterinya supaya mencintainya. Berbeda sekali dengan wanita, karena ia memiliki kekurangan sehingga ia membutuhkan berbagai perhiasaan yang bernilai tinggi, di mana perhiasan itu dibutuhkannya hingga di dalam pergaulan di antara mereka dan di depan suaminya. Oleh karena itu, wanita diperbolehkan memakai perhiasan emas dan tidak bagi laki-laki. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam menyifati keberadaan wanita,
“Dan apakah patut (menjadi anak Allah) orang yang dibesarkan dalam keadaan berperhiasan sedang dia tidak dapat memberi alasan yang terang dalam pertengkaran.” (QS. Az-Zukhruf: 18)
Dengan demikian, jelaslah mengenai hikmah syara’(agama) mengharamkan memakai perhiasan emas bagi kaum laki-laki. Berkaitan dengan hal itu, maka saya nasihatkan kepada kaum laki-laki yang memakai perhiasan emas, bahwa mereka telah berbuat maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya dan menjadikan dirinya sebagai bagian dari kaum wanita serta mereka telah meletakkan bara api neraka di atas tangannya, kemudian memakainya sebagai perhiasan sebagaimana hal itu ditegaskan oleh Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam. Karena itulah, hendaklah mereka bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sedangkan jika mereka memakai perhiasan dari perak dengan memperhatikan batas-batas ketentuan syariat, maka hal itu tidak menjadi masalah dan tidak berdosa. Demikian juga tidak berdosa dan tidak menjadi masalah memakai perhiasan dengan sejumlah barang tambang yang lainnya selain emas dimana mereka tidak berdosa memakai cincin dari barang-barang tambang tersebut, jika dilakukan tanpa melebihi batas-batas kewajaran dan tidak menimbulkan fitnah.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga dicurahkan kepada Nabi kita Muhammad shalallahu‘alaihi wa sallam, kepada keluarganya serta para sahabatnya seluruhnya.
(Syaikh Ibn Utsaimin, As’illah Fi Bai Wa Syira adz-Dzahab, Hal. 38)
Sumber: Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 3, Darul Haq Cetakan VI 2011
Artikel www.KonsultasiSyariah.com
Sholat Jama'ah Dimesjid Dan Menjaga Akhlaq
- Suatu ketika Ali bin Abi Thalib sedang berjalan tergesa-gesa menuju masjid. Ia tidak ingin melewatkan sholat subuh berjamaah. kebetulan hari itu Rosulullah sendiri yg akan menjadi imam dalam shalat subuh tersebut. Ditengah jalan Ali terpaksa memperlambat langkahnya, Karena didepannya berjjalan seorang laki-laki tua tertatih-tatih. Ali tdk mau mendahului lelaki tua itu karena rasa hormatnya..
Walhasil, Ali pun menjadi terlambat tiba dimasjid. Sampai di depan masjid, ternyata lelaki tua itu tidak masuk kedalamnya. Ia terus saja berjalan tanpa menghiraukan bahwa ia sedang berada didepan sebuah masjid pada saat dimana waktu sholat shubuh sudah tiba.
“Barangkali lelaki tua itu adalah seorang kafir, atau yang pasti ia bukanlah orang Islam”.Begitu pikir Ali dalam hatinya. Sewaktu Ali masuk kedalam masjid dilihatnya Nabi SAW sedang ruku`. Ini berarti,masih ada waktu shalat bareng Rosul,seperti yang diniatkan. Usai sholat para sahabat bertanya kepada Rosulullah SAW.”Ada apa ya Rosul sehingga engkau memperlama masa ruku` waktu sholat tadi?
Padahal,sebelumnya hal yang seperti ini belum pernah engkau lakukan?” Nabi SAW menjawab:
“Saat rukuk tadi,yaitu usai mengucapkan Subhana Rabbiyal `Adzimi,aku bermaksud segera mengangkat kepalaku. Tetapi,tiba-tiba pada saat yang sama,Jibril datang.Ia menggelar sayapnya dipunggungku sehingga membuat aku terus saja ruku`. Mengapa bisa terjadi begitu, ya Rasulullah SAW ?”seorang diantara sahabat terus bertanya. “Aku tak sempat menanyakan hal itu” jawab Rosululloh,
Jibril kembali menemui Nabi SAW. Ternyata Ia memberikan penjelasan mengenai sebab ruku` menjadi panjang saat sholat shubuh itu.”Wahai Muhammad, tadi itu, Ali sedang tergesa-gesa untuk bisa mengejar sholat berjama`ah tapi di jalan dia ada seorang tua nasrani di depanya dan dia tak mau mendahului orang tesrsebut.
Allah Maha Menyaksikan apapun yang kita
lakukan, tak ada yg tersembunyi bagiNya, kapanpun, dimanapun. Semakin Yakin Allah Menyaksikan segalanya, semakin terpelihara akhlaq, semakin kurang keyakinannya semakin leluasa berbuat dosa.
Dengan harta, engkau didekati, dengan ilmu engkau disegani, dengan akhlak mulia, engkau dicintai.
Cerpen: Lika Liku Si Bujang Lapuk
Masih ingat kisah Anas Si Bujang lapuk? Bagi yang
belum membaca silahkan dibaca dulu. Seperti di
tuturkan pada kisah yang lalu setelah Anas gagal
dalam membina hubungan dengan pujaan hatinya
yang sudah sampai tahap pertunangan, kehidupan
cinta Anas kurang begitu cerah. Puluhan wanita dia coba dekati, kadang dia paksa hatinya menerimanya sebagai pengganti kekasihnya yang telah memutuskan hubungan dengan dirinya. Tapi
usahanya belum membuahkan hasil.
Saat pertama kenal dan menjalin hubungan Anas
sangat optimis bahwa inilah jodohku, perasaan dan keyakinan ini tidak dapat bertahan lama, paling lama satu dua bulan perlahan menipis, tergerus oleh rasa bimbang “benarkah dia
jodohku?” “benarkah aku mencintainya?”
“apakah dia benar-benar menerimaku?” Dan seabrek pertanyaan-pertanyaan lainnya yang semakin menyudutkan. Sehingga kemantapan hatinya pun luruh, musnah tanpa bekas. Ujungnya Anas diam tanpa keputusan, akhirnya hubungan pun putus begitu saja. Situasi seperti ini sudah
berlangsung hampir empat tahun.
Suatu sore sebelum mandi Anas menyenpatkan diri
bercermin, dilihatnya wajahnya sudah kian
matang, “rasa-rasanya baru kemarin mandi,berenang disungai sambil menaiki gedebog pisang bersama teman-teman,tapi faktnya
kejadian itu sudah berlalu 20 tahun yang lalu, usiaku kini sudah menginjak kepala 3″ begitu gumam anas sambil cengar-cengir.
Sehabis mandi anas menunaikan sholat ashar,
baru saja selesai sholat emaknya memanggil,
“piye lee keputusanmu,mau kan kamu sama fatimah? dia itu anaknya tidak neko-neko, tidak suka pakai celana panjang,dia lebih suka memakai kain atau rok panjang, sopan,tidak matre,
pokoknya emak cocok lee” ujar emaknya si anas penuh semngat.
Rupa-rupanya sudah 7 hari ini anas ditawari menikah dengan salah satu gadis oleh emaknya, anas belum kasih keputusan, dalam prinsip dunai cintanya dia berpendapat;
Sekarangs ituasinya berbeda tenggat waktu yang diberikan kedua aorang tuanya untuk mencari
pengganti tunangannya udah lama memasuki masa tenggang, dan emaknya memiliki opsi lain, yaitu
“dijodohkan“, anas benar-benar terpojok, tidak bisa berkelit lagi. Dalam situasi yang tidak menguntungkan ini, tiba-tiba memori otaknya
teringat guru ngajinya, “nganu mak,nanti malam
saya akan ke rumah kang ustadz dulu,sepulang
dari sana insya Alloh, semoga saya sudah
mempunyai jawaban” jurus pamungkas anas akhirnya keluar juga.
Jurus andalan itu ternyata bisa menyelamatkan anas dari “serangan” betanyaan-pertanyaan emaknya, untuk sesaat anas bisa bernafas lega. Malam itu pun anas pergi mengunjungi guru ngajinya, rumahnya tidak begitu jauh, 15 menit jalan kaki sudah samapi.
Singkat cerita anas menceritakan kepada guru
ngajinya dilema yang sedang mendera dirinya,
“begitulah kang ustadz…. masa saya harus menikah dengan gadis yang tidak saya cintai? bagaimana bisa saya tidur satu kamar,satu
ranjang dan hidup dengan orang yang tidak saya
cintai?”
Guru ngajinya wajahnya sumringah, sambil melinting klobot tembakau dia menimpali pertanyaan muridnya “Kehidupan kadang tidak banyak memberikan pilihan, kadang kita dipaksa harus mengambil keputusan dengan cepat”
“terus nasib saya bagaimana, apakah bersedia
atau menolak tawaran emak?” tanya anas
dengan wajah melas
“keputusan ada dalam dirimu, sebab engkau sendiri yang akan menjalani kehidupan berumah tangga, tunaikan sholat istikharah mohon petunjuk kepada Alloh”.
“iya,kang ustadz” ucap anas mulai dengan wajah serius
“dan satu lagi pesan saya, ada satu mutiara
kata;
belum membaca silahkan dibaca dulu. Seperti di
tuturkan pada kisah yang lalu setelah Anas gagal
dalam membina hubungan dengan pujaan hatinya
yang sudah sampai tahap pertunangan, kehidupan
cinta Anas kurang begitu cerah. Puluhan wanita dia coba dekati, kadang dia paksa hatinya menerimanya sebagai pengganti kekasihnya yang telah memutuskan hubungan dengan dirinya. Tapi
usahanya belum membuahkan hasil.
Saat pertama kenal dan menjalin hubungan Anas
sangat optimis bahwa inilah jodohku, perasaan dan keyakinan ini tidak dapat bertahan lama, paling lama satu dua bulan perlahan menipis, tergerus oleh rasa bimbang “benarkah dia
jodohku?” “benarkah aku mencintainya?”
“apakah dia benar-benar menerimaku?” Dan seabrek pertanyaan-pertanyaan lainnya yang semakin menyudutkan. Sehingga kemantapan hatinya pun luruh, musnah tanpa bekas. Ujungnya Anas diam tanpa keputusan, akhirnya hubungan pun putus begitu saja. Situasi seperti ini sudah
berlangsung hampir empat tahun.
Suatu sore sebelum mandi Anas menyenpatkan diri
bercermin, dilihatnya wajahnya sudah kian
matang, “rasa-rasanya baru kemarin mandi,berenang disungai sambil menaiki gedebog pisang bersama teman-teman,tapi faktnya
kejadian itu sudah berlalu 20 tahun yang lalu, usiaku kini sudah menginjak kepala 3″ begitu gumam anas sambil cengar-cengir.
Sehabis mandi anas menunaikan sholat ashar,
baru saja selesai sholat emaknya memanggil,
“piye lee keputusanmu,mau kan kamu sama fatimah? dia itu anaknya tidak neko-neko, tidak suka pakai celana panjang,dia lebih suka memakai kain atau rok panjang, sopan,tidak matre,
pokoknya emak cocok lee” ujar emaknya si anas penuh semngat.
Rupa-rupanya sudah 7 hari ini anas ditawari menikah dengan salah satu gadis oleh emaknya, anas belum kasih keputusan, dalam prinsip dunai cintanya dia berpendapat;
Menikah harus dengan orang yang
dicintai dan mencitanyai
Sekarangs ituasinya berbeda tenggat waktu yang diberikan kedua aorang tuanya untuk mencari
pengganti tunangannya udah lama memasuki masa tenggang, dan emaknya memiliki opsi lain, yaitu
“dijodohkan“, anas benar-benar terpojok, tidak bisa berkelit lagi. Dalam situasi yang tidak menguntungkan ini, tiba-tiba memori otaknya
teringat guru ngajinya, “nganu mak,nanti malam
saya akan ke rumah kang ustadz dulu,sepulang
dari sana insya Alloh, semoga saya sudah
mempunyai jawaban” jurus pamungkas anas akhirnya keluar juga.
Jurus andalan itu ternyata bisa menyelamatkan anas dari “serangan” betanyaan-pertanyaan emaknya, untuk sesaat anas bisa bernafas lega. Malam itu pun anas pergi mengunjungi guru ngajinya, rumahnya tidak begitu jauh, 15 menit jalan kaki sudah samapi.
Singkat cerita anas menceritakan kepada guru
ngajinya dilema yang sedang mendera dirinya,
“begitulah kang ustadz…. masa saya harus menikah dengan gadis yang tidak saya cintai? bagaimana bisa saya tidur satu kamar,satu
ranjang dan hidup dengan orang yang tidak saya
cintai?”
Guru ngajinya wajahnya sumringah, sambil melinting klobot tembakau dia menimpali pertanyaan muridnya “Kehidupan kadang tidak banyak memberikan pilihan, kadang kita dipaksa harus mengambil keputusan dengan cepat”
“terus nasib saya bagaimana, apakah bersedia
atau menolak tawaran emak?” tanya anas
dengan wajah melas
“keputusan ada dalam dirimu, sebab engkau sendiri yang akan menjalani kehidupan berumah tangga, tunaikan sholat istikharah mohon petunjuk kepada Alloh”.
“iya,kang ustadz” ucap anas mulai dengan wajah serius
“dan satu lagi pesan saya, ada satu mutiara
kata;
ﺢﻜﻨﺗ ﻻ ﺖﻧﺍ
,ﻪﺑ ﺐﺤﺗ ﺀﺍﺮﻣﺍ
ﺀﺍﺮﻣﺍ ﺐﺤﺗ ﻞﺑ
ﻪﺑ ﺢﻜﻨﺗ
”Engkau nanti belum tentu akan
menikahi seseorang yang kau cintai, namun engkau pasti nanti harus mencintai seseorang yang kau nikahi”.
Senin, Maret 05, 2012
Cara mem-Paste-kan Artikel Yang Sudah di-Copy
Hmmmm, kemarin-kemarin saya sudah nge-posting bagaimana caranya meng-copy paste artikel via opera mini.
Nah sekarang bagaimana cara mem-paste-kan artikel yang sudah di-copy. Berikut caranya:
[1].Masuk ke situs blogger.com dulu.
[2].Pada Dashboard klik "Entri Baru"
[3].Tulis nama judul blog sesuai dengan yang sudah di copy tadi.
[4].Nah sekarang kamu tinggal paste-kan artikel yang sudah di copy. Tekan "Edit" pada layar hp atau opmin, terus tekan "paste", udah jadi dech.
5.Kamu tinggal meng-edit artikel tadi sesuai dengan keinginan kamu.
Selesai
NB: Pada waktu mau meng-copy dan terus di paste-kan, sebaiknya jangan langsung keluar dari opmin. Bila sudah meng-copy artikel mending langsung mem-paste-kannya.
Nah sekarang bagaimana cara mem-paste-kan artikel yang sudah di-copy. Berikut caranya:
[1].Masuk ke situs blogger.com dulu.
[2].Pada Dashboard klik "Entri Baru"
[3].Tulis nama judul blog sesuai dengan yang sudah di copy tadi.
[4].Nah sekarang kamu tinggal paste-kan artikel yang sudah di copy. Tekan "Edit" pada layar hp atau opmin, terus tekan "paste", udah jadi dech.
5.Kamu tinggal meng-edit artikel tadi sesuai dengan keinginan kamu.
Selesai
NB: Pada waktu mau meng-copy dan terus di paste-kan, sebaiknya jangan langsung keluar dari opmin. Bila sudah meng-copy artikel mending langsung mem-paste-kannya.
Cara Copy Paste Artikel via Opera Mini
Di zaman sekarang ini apa-apa saja ingin serba instan (mie kali), ingin ini ingin itu pasti serba instan terutama yang suka nge-blog. Bagaimana caranya biar gak susah-susah bikin artikel atau tanpa hasil karya sendiri tanpa keringat sendiri.
Akhirnya munculah ide gila di dalam pikirannya yaitu bagaimana caranya bikin artikel tanpa harus banyak mengeluarkan pikiran, caranya adalah dengan Copy Paste atau disingkat COPAS.
Sebenarnya saya juga suka lho copas alias copy paste artikel orang lain,. hehe ketahuan juga. Mau tau gak caranya gimana. Mungkin untuk sebagian orang sudak tau caranya, tapi di sini saya cuma mau ngasih tau kepada yang belum tau. Oke langsung saja gak usah banyak banyak bacot, langsung ke TKP chekit dot....!!!
Nah sekarang tinggal kamu coba sendiri, bila kurang jelas silahkan komentar.
Oia, untuk cara mem-paste-kan artikel yang sudah di copy, mungkin dilain kesempatan saja, coz sekarang lagi sibuk. Oke selamat mencoba.
Wassalam.
Akhirnya munculah ide gila di dalam pikirannya yaitu bagaimana caranya bikin artikel tanpa harus banyak mengeluarkan pikiran, caranya adalah dengan Copy Paste atau disingkat COPAS.
Sebenarnya saya juga suka lho copas alias copy paste artikel orang lain,. hehe ketahuan juga. Mau tau gak caranya gimana. Mungkin untuk sebagian orang sudak tau caranya, tapi di sini saya cuma mau ngasih tau kepada yang belum tau. Oke langsung saja gak usah banyak banyak bacot, langsung ke TKP chekit dot....!!!
1.Harus punya Opera Modif dulu, karena saya juga menggunakan opera modif. Yang diperlukan adalah opera modif 4 ke atas, bila belum punya silahkan download DI SINI.
2.Bila sudah di download langsung instal dan buka opera modif-nya.
3.Carilah artikel yang mau copy paste sesuai dengan kebutuhan kamu.
4.Bila sudah ketemu artikel yang kamu inginkan, kamu tinggal klik "Menu-->Pages-->Content-->Text; Page atau Select Text. Tapi saya sarankan pilih "Select Text.
5.Kemudian klik "Menu" lagi terus klik "Copy" jadi dech, gimana gampangkan?.
Nah sekarang tinggal kamu coba sendiri, bila kurang jelas silahkan komentar.
Oia, untuk cara mem-paste-kan artikel yang sudah di copy, mungkin dilain kesempatan saja, coz sekarang lagi sibuk. Oke selamat mencoba.
Wassalam.
Langganan:
Postingan (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2012
(18)
-
▼
Maret
(18)
- Kisah Seorang Tukang Kebersihan Mesjid
- Cinta Suci Muslimah Sejati
- Berkahnya Ilmu
- Sang Barsisho - Ulama Besar Yang Terpedaya Oleh Iblis
- Pengaruh Filsafat Imam Al-Ghazali
- Imam Al-Ghazali Seorang Filsuf
- Jika Kita Mati Besok, Bekal Apa Yang Kita Bawa?
- Pandangan Ibnu Rusyd Tentang Akal Dan Wahyu
- Download Video Youtube Via Handphone
- Segala Pujian Kembali Kepada Allah SWT
- Mencintai Allah Dan Mengikuti Rasulullah
- IDhostinger.com, hosting Indonesia gratisan
- Nilai Sebuah Pertemuan
- Mengapa Emas Dilarang Bagi Laki Laki
- Sholat Jama'ah Dimesjid Dan Menjaga Akhlaq
- Cerpen: Lika Liku Si Bujang Lapuk
- Cara mem-Paste-kan Artikel Yang Sudah di-Copy
- Cara Copy Paste Artikel via Opera Mini
-
▼
Maret
(18)
Diberdayakan oleh Blogger.